Tewas

Sempat Keluhkan Sakit Perut, Suhaedi Ditemukan Sudah Tak Bernyawa, Istri Minta Tak Diautopsi

Ia tewas dengan kondisi mulut mengeluarkan cairan kopi yang sempat ia minum sebelumnya. Apa yang terjadi?

Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Polisi mengevakuasi jenazah penjaga gudang di Siantar, Sabtu (8/4/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Suhaedi (49) ditemukan sudah tak bernyawa di pos jaga gudang tempat ia bekerja, Sabtu (8/4/2023). Ia tewas dengan kondisi mulut mengeluarkan cairan kopi yang sempat ia minum sebelumnya.

Kasat Reskrim Polres Pematang Siantar AKP Banuara Manurung menyampaikan, sehari-hari korban merupakan karyawan yang bekerja pada Gudang Mebel Jati Mas dan bertugas sebagai penjaga gudang.

Memang, sebelum ditemukan meninggal dunia, korbanlah yang bertugas menjaga gudang pada malam harinya.

"Istri korban menerangkan bahwa sebelum meninggal dunia korban telah mempunyai riwayat sakit perut sehingga sering mengeluhkan sakit sebelum ditemukan meninggal dunia," kata Banuara.

Sebelumnya, istri korban menyarankan agar korban tidak usah bekerja dulu.

Namun korban tetap ingin bekerja sehingga oleh istri korban memberikan obat-obatan serta botol yang berisi air panas untuk antisipasi apabila perut korban kembali kambuh sakitnya.

Kemudian, pada hari Sabtu (8/4/2023) sekira pukul 07.50 WIB, teman Suhaedi, James Anggiat Nababan berencana akan menggantikan korban menjaga gudang.

Hanya saja pada pagi hari James sudah menemukan korban telah meninggal dunia.

"Korban posisi berbaring menyamping ke kiri dan dari mulut korban ditemukan bekas muntah cairan diduga kopi. Dari barang pribadi korban ditemukan obat-obatan pereda sakit perut," katanya.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Djasamen Saragih untuk dilakukan Visum et Repertum. Dari hasil pemeriksaan korban, dokter tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Polisi juga telah mengundang para saksi dilakukan pemeriksaan di Polsek Siantar Martoba, yang mana oleh keluarga korban istri bermohon agar tidak dilakukan autopsi.

"Setelah membuat surat permohonan tersebut kemudian oleh keluarga korban membawa korban ke rumah duka untuk disemayamkan," katanya.


(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved