Ramadan 1444 H
3 Menu Berbuka Puasa yang Digemari Masyarakat Medan, Ternyata Punya Makna Ini
Pada bulan ini diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah puasa selama 30 hari penuh mulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Bulan Ramadan menjadi bulan yang dinanti-nanti oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia.
Pada bulan ini diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah puasa selama 30 hari penuh mulai dari matahari terbit hingga terbenam.
Selama berpuasa, manusia diajarkan untuk menahan rasa lapar dan hawa nafsu.
Tapi tenang, menunaikan ibadah puasa akan dituntaskan dengan waktu berbuka puasa kok.
Ketika berbuka, akan banyak sekali hidangan lezat dan segar yang menunggu untuk disantap.
Nah, ternyata Tribunners, selain hidangan berbuka itu lezat terdapat filosofi tersendiri loh di balik hidangannya sebagai menu wajib berbuka puasa.
1. Kolak

Pasti sudah tidak asing lagi bila mendengar nama kolak. Hidangan manis yang sering dimasak ibu, atau disediakan di masjid ketika berbuka puasa.
Kolak memang menjadi primadona dalam menu berbuka. Bagaimana tidak, rasanya yang manis dan isiannya yang banyak, seperti ubi, pisang, dan kurma sangat menggugah selera setelah menahan lapar seharian.
Ternyata kolak punya filosofinya tersendiri loh, hingga menjadi hidangan wajib dalam berbuka puasa. Santapan kolak konon berasal dari bahasa arab, yaitu khalaqo yang artinya mencipta, atau khalik yang artinya pencipta.
Kolak merupakan perwujudan dari sikap tunduk dan pasrah kepada Allah SWT, sang pencipta semesta.
Salah satu bahan pendukung dalam membuat kolak, yang tak boleh ketinggalan adalah santan kelapa. Dalam bahasa jawa/ santan berasal dari kata santen, kepanjangan dari pangapunten yang berarti permintaan maaf.
Diharapkan pada bulan suci ini, kita dapat memaafkan satu sama lain.
Kolak dapat divariasikan menjadi beberapa macam, seperti kolak pisang kepok.
Kata kepok berasal dari kata “kapok” yang artinya jera. Maka dari itu, ketika menyantap kolak pisang kepok, seseorang ingat akan dosanya, serta kapok, dan tidak mengulanginya lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.