Kuliner Medan
SEDAPNYA Berbuka Puasa dengan Lontong Paku Andeh, Kuliner Khas Minang yang Diminati Saat Ramadan
Lontong Paku bukan berarti ada Pakunya Tribunners, Lontong dengan Sayur Pakis maksudnya, karna dalam bahasa Padang, Pakis disebut dengan Paku.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Lontong Paku Andeh menjadi salah satu menu favorit untuk berbuka puasa masyarakat di Kota Medan.
Lontong Paku bukan berarti ada Pakunya Tribunners, Lontong dengan Sayur Pakis maksudnya, karna dalam bahasa Padang, Pakis disebut dengan Paku.
Gerai lontong paku andeh ini, beralamat di Jalan Puri, No. 172, Kota Matsum II, Medan Area.
Makanan khas Minang ini tidak hanya dapat ditemui di bulan Ramadan, setiap harinya Lontong Paku Andeh buka mulai pukul 16.00 hingga malam hari.
Namun, di bulan puasa ini, tampak para pengunjung sudah antre di gerai Lontong Paku Andeh, menjadi pilihan menu berbuka puasa.
Imel selaku anak dari Ibu Musni pemilik Lontong Paku Andeh mengatakan, usaha keluarga ini, sudah dirintis sejak tahun 2000an.
Bermula dari dapur ke dapur, kini lontong buatan sang Ibu sudah bisa menjual 7kg Lontong perharinya untuk di hari biasa.
Sedangkan di bulan Ramadan, Imel mengatakan lontong bisa terjual sebanyak 9-10 kg per hari.
Makanan khas Padang tak hanya lontong paku yang ditawarkan disini, ada juga menu lain seperti Salak Bule, dan juga Pecal Padangnya.
Bedanya pecal padang ini, bumbu kacang yang dibuat dengan bumbu khas, dan diaduk dengan santan kelapa.
"Jadi ada sabu atau salak bule, juga ada pecal padang yang khas padangnya, kalo menu lain ada risol dan aneka gorengan juga," jelas Amel, kepada Tribun Medan, Rabu (12/4/2023).
Lontong dibandrol harga hanya Rp 7.000 per porsinya, jika pakai telur dibanderol dengan harga Rp 11.000, sedangkan untuk pecal padangnya dibandrol harga Rp 10.000 per porsi.
Disebut Amel, usaha ini dirintis selain sebagai usaha keluarga juga mempertahankan citarasa Minang di Medan.
Mengingat masih banyak perantau dari tanah Minang di Kota Medan ini.
"Banyak juga yang beli karnea memang rindu sama masakan Minang," ungkapnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.