Viral Medsos

Perang Meletus Siang dan Malam karena Persaingan Dua Jenderal, 97 Tentara Tewas dan 41 Warga Sipil

Bentrok antara militer dan paramiliter Sudan terjadi sepanjang akhir pekan kemarin, Senin (18/4/2023). Sebanyak 97 tentara tewas dan 41 warga sipil.

Editor: AbdiTumanggor
middleeastmonitor
DUA JENDERAL BERSAING: Perang saudara di Sudan ini akibat perseteruan Jenderal Abdel Fattah Burhan yang memimpin Angkatan Bersenjata Sudan dengan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo yang memimpin kelompok Pasukan Dukungan Cepat (RSF). (middleeastmonitor) 

Akan tetapi, kondisi riil di lapangan, sebaliknya. Kekerasan terus melanda ibu kota.

Ketegangan yang terjadi antara Angkatan Bersenjata Sudan dan kelompok paramiliter RSF berasal dari ketidaksepakatan kubu Jenderal Dagalo yang harus meleburkan diri dengan militer Sudan sebagai bagian dari transisi politik dan demokrasi di negara itu.

Sudan Perang Saudara
Perseteruan Jenderal Abdel Fattah Burhan yang memimpin Angkatan Bersenjata Sudan dengan Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo yang memimpin kelompok Pasukan Dukungan Cepat (RSF) hingga bikin suasana di Sudan memprihatinkan. (AP PHOTO)

Aktivis pro-demokrasi menyalahkan peran militer yang besar dalam ketidakstabilan politik di Sudan pasca berakhirnya pemerintahan Presiden Omar Hassan Al Bashir, April 2019. Pembagian pengelolaan pemerintahan transisi, oleh sipil dan militer, tidak berjalan mulus karena tidak adanya kepercayaan dari militer terhadap sipil.

Aktivis pro-demokrasi menyalahkan Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo atas pelanggaran dan berbagai tindak terhadap pengunjuk rasa di seluruh wilayah selama empat tahun terakhir, termasuk pembubaran kamp protes yang mematikan di luar markas militer di Khartoum pada Juni 2019.

Lebih dari 120 pengunjuk rasa tewas dalam insiden itu.

Banyak kelompok telah berulang kali meminta pertanggungjawaban mereka. RSF telah lama dituduh melakukan kekejaman terkait dengan konflik Darfur.

Menyikapi kekerasan bersenjata baru yang telah membawa korban jiwa dari kalangan warga sipil, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa para pihak yang bertanggung jawab terhadap jatuhnya korban jiwa harus dimintai pertanggungjawaban.

Dewan keamanan PBB akan membahas krisis politik dan keamanan terbaru di Sudan pada Senin waktu setempat.

Melihat perkembangan situasi di Sudan, sejumlah organisasi regional dan diplomat angkat bicara.

Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mendesak agar para pihak bertikai segera melakukan gencatan senjata dan kembali ke meja perundingan, tanpa syarat.

Uni Afrika juga menyebut bahwa Mahamat akan segera terbang ke Sudan untuk mendorong gencatan senjata para pihak.

Sejumlah negara Arab juga mendesakkan hal serupa.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Farhan bin Faisa Al Saud dilaporkan telah berbicara dengan Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo melalui sambungan telepon.

Ia meminta mereka untuk menghentikan semua eskalasi militer.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga menyebut bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved