Kericuhan Kupang Meluas, Rumah Kapolda Diserang, Respons Polda- Korem Penyebab Kerusuhan, Pembakaran

Kericuhan di GOR Oepoi Kupang yang diawali pemukulan, pecah dan meluas ke daerah lain. Bahkan Rumah jabatan Kapolda NTT diserang

Editor: Salomo Tarigan
tangkapan layar medsos via kompas
Mobil polisi Satlantas di Kupang dibakar. Rumah kapolda pun diserang 

Komandan Satuan Brimob Polda NTT, Kapolresta Kupang Kota, dan Dandim 1604 Kupang langsung melakukan pemantauan dan berusaha mengamankan kondisi.

Ruas Jalan Herewila ditutup sementara usai kejadian penyerangan Rumah Jabatan Kapolda NTT.

Diduga, penyerangan itu buntut dari kericuhan yang terjadi saat pertandingan futsal yang digelar di Gelanggang Olahraga Oepoi Kupang.

Salah seorang anggota Polisi Militer Angkatan Darat didorong oleh pria berpakaian preman yang diduga anggota polisi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy membenarkan kejadian itu.

"Dari pihak Polda dan Korem 161 Wira Sakti Kupang sudah meredam konflik tersebut.

Sementara kita dalami apa yang menjadi penyebab permasalahan," kata Ariasandy.

Rencananya, pada pukul 10.00 Wita, akan digelar konferensi pers oleh TNI dan Polri di Markas Polda NTT. 

Saat ini, tim dari dua Institusi tersebut sementara mencari tahu penyebab terjadinya masalah tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy. "Untuk saat ini, kami masih memfokuskan pada penyelesaian masalahnya, dan hal lainnya akan selesaikan kemudian," ujarnya singkat. 

Sementara itu, kondisi Mako Polresta Kupang Kota juga steril dengan pagar tertutup dan lampu dipadamkan saat kejadian malam tersebut. Demikian pula beberapa pospol di Patung Burung, Jalur Penghijauan, Pospol Bundaran Tirosa, dan Pospol Fatululi tampak sepi dan listrik dipadamkan.

OTK Menggunakan Penutup Wajah

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kelompok orang tidak dikenal tersebut berjumlah puluhan orang. Mereka menggunakan penutup wajah dan menggunakan puluhan sepeda motor. "Mereka banyak sekali, ada sekitar puluhan orang, tapi tidak bisa dikenali karena mereka menutup muka," kata seorang warga yang tak mau identitasnya dipublikasikan.

Disampaikan warga, bahwa mereka tak berani mendekat ke lokasi saat terjadi pembakaran dan perusakan karena sebelumnya puluhan orang tersebut telah melempari warga dan meneriakkan agar warga tidak mendekat. "Datang-datang langsung dong (mereka) lempar pakai batu, makanya katong (kita) langsung lari karena takut," ujar warga lainnya di Pos Polisi LLBK.

Sementara itu informasi lain yang diperoleh, sebelum melakukan perusakan dan pembakaran terhadap inventaris kepolisian, kelompok orang tidak dikenal tersebut juga melempari rumah jabatan Kapolda NTT di jalan Soeharto, Kelurahan Naikoten Satu, Kecamatan Kota Raja.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved