Arus Mudik

Telan Uang Negara 43 Miliar, Terminal Amplas yang Diresmikan Presiden Jokowi Sepi di H-1 Lebaran

Puncaknya di tanggal 17- 18 (April) kemarin. Jadi kalau sekarang, mungkin sudah turun persentase, dari data yang diterima.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Suasana terminal terpadu Amplas yang sepi penumpang di H-1 lebaran, Jumat (21/4/2023). Terminal yang menghabiskan yang negara Rp 43 Miliar ini diduga tak diminati penumpang dan perusahaan bus. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN-Sehari menjelang hari raya Idul Fitri, Terminal Terpadu Amplas di Jalan Timbang Deli, Medan Amplas sepi penumpang.

 


Pantauan di lokasi, terminal yang diresmikan Presiden Jokowi pada 9 Februari lalu ini tak ada sama sekali penumpang yang menunggu.

 


Terlihat, seluruh ruang tunggu yang berada di depan maupun tengah kosong.

 


Nampak hanya ada beberapa petugas kebersihan yang hilir mudik membawa alat pembersih.

 


Pada parkiran bus juga hanya ada 2 bus Transmetrodeli milik Pemko Medan yang terparkir.

 


Bahkan, selama satu jam berada di lokasi, tak ada bus antar Kota dan Provinsi yang menaik turunkan penumpang.

Sekadar informasi, terminal tipe A ini selesai dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada bulan Februari 2023.

Terminal dengan bangunan modern ini dibangun dengan pagu anggaran SBSN Rp 42,8 Miliar.

Kepala terminal terpadu Amplas, Edim Manurung mengklaim terminal amplas ini sudah dipadati pemudik sejak sepekan belakangan.

Menurutnya, saat ini pemudik atau penumpang banyak yang tiba pada pagi hari.

“Puncaknya di tanggal 17- 18 (April) kemarin. Jadi kalau sekarang, mungkin sudah turun persentase dari data yang diterima. Kita sekarang ini fokus keberangkatan di pagi hari. Sangat ramai. Data kita terima untuk sampai hari ini 1.532 dengan jumlah PO, 93 PO, perusahaan otobus,” kata Kepala terminal terpadu Amplas, Edim Manurung, Jumat (21/4/2023).

Edim menyatakan, sepinya bus di terminal ini karena perusahaan bus tidak berminat memarkirkan armadanya disini.

Perusahaan meminta parkiran yang sama luas dan modelnya seperti di loket. Namun terminal hanya mampu menyediakan tempat seadanya sesuai yang diberikan pemerintah.

“Untuk kendala Saya rasa tidak ada. Mungkin untuk loket para PO menginginkan ,membentuk konsep mereka sendiri seperti di Jalan Sisingamangaraja. Namun konsep yang kita terima dari pusat untuk bentuknya seperti yang ada sekarang ini.”

Soal sepinya terminal baru ini, Edim juga mengatakan karena adanya program medic gratis dari pemerintah Kota Medan dan Provinsi.

“karena mereka difasilitasi pemerintah jadi menurun.”

(cr25/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved