Berita Viral
REAKSI TNI Usai Diprotes Karena Putuskan Operasi Tempur di Papua: Semua Tersusun Rapi, Tidak Ngawur
TNI telah memutuskan menggelar Operasi Tempur di Papua. Operasi ini muncul setelah empat prajurit TNI tewas usai kontak tembak dengan KKB.
TRIBUN-MEDAN.com - TNI telah memutuskan menggelar Operasi Tempur di Papua. Operasi ini muncul setelah empat prajurit TNI tewas usai kontak tembak dengan KKB.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memutuskan menggelar operasi tempur berpusat di daerah puncak Papua.
Operasi ini sebagai ajang balas dendam usai empat prajurit TNI tewas.
Keputusan ini mendapatkan kritik dari sejumlah kalangan.
Menanggapi kritikan ini, Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono menjawab kritik yang disampaikan sejumlah pihak terkait langkah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang memutuskan menerapkan siaga tempur di Papua.
Diketahui, operasi siaga tempur diterapkan buntut peristiwa penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menewaskan empat prajurit TNI Angkatan Darat, salah satunya Pratu Miftachul Arifin.
Terkait hal itu, Laksda Julius meminta masyarakat tidak perlu khawatir dengan operasi siaga tempur yang diterapkan TNI di sejumlah daerah rawan di Papua.
Sebab, kata dia, operasi siaga tempur itu sudah tersusun dengan rapi.
Ia memastikan operasi siaga tempur TNI tidak akan melebar ke mana-mana.
"Tidak usah khawatir dengan istilah siaga tempur, karena itu memang sudah tersusun, tidak ngawur, tidak melebar ke mana-mana, ya di situ," kata Julius di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (21/4/2023).

Menurut Julius, keputusan TNI menerapkan operasi siaga tempur perlu diambil karena penanganan masalah di Papua itu, berdasarkan pengalaman selama lebih dari 50 tahun, dinilai belum berhasil.
"Kata kuncinya dari 50 tahun. Zamannya Pak Soeharto tidak berhasil, kurang keras seperti apa?" ujarnya.
Julius menambahkan, operasi siaga tempur perlu dilakukan karena aksi KKB atau kelompok separatis teroris (KST) di Tanah Papua semakin agresif.
Mereka kerap mengancam keselamatan masyarakat, prajurit, juga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
"Siaga tempur dilakukan hanya di daerah-daerah rawan, daerah yang ditandai sebagai pusat-pusat operasi mereka," ujar Julius.
TNI telah memutuskan menggelar Operasi Tempur di P
Operasi Tempur
empat prajurit TNI tewas
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono
Tribun-medan.com
Ayah Bejat Rudapaksa Anak Kandung hingga Melahirkan, Korban Tak Berani Lapor |
![]() |
---|
PELANTIKAN KABINET PRABOWO: Ribka Haluk sebagai Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua |
![]() |
---|
TRAGIS Eks Pencari Ular Tewas Setelah Berduel dengan King Kobra Sepanjang 4 Meter di Sukabumi |
![]() |
---|
VIRAL Menu MBG di SD Depok Berisi Irisan Kentang Kerupuk dan Saus, Ahli Gizi: Sudah Sesuai Standar |
![]() |
---|
Polisi Tangkap Mamat, Sosok yang Palsukan Stiker Parkir VIP MotoGP Mandalika, Panpel Rugi Rp1,1 M |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.