Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa

Potret Masa Kecil Aditya Anak Achiruddin Hasibuan, Sudah Besar Sadis Aniaya Anak Orang

Sosok Aditya Hasibuan dan AKBP Achiruddin tengah disorot karena kasus penganiayaan terhadap ken Admiral.

Instagram/ achiruddinhasibuan
Potret kecil Aditya anak Achiruddin Hasibuan 

harmokook: Enak kali lah kau sementang kau yang punya pangkat, aman sentosa lah keluarga kau..

Motif Asmara

Dirkrimum Polda Sumut, Kombes Sumaryono mengaku terkendala dalam melakukan pemeriksaan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak Perwira Polda Sumut, akibat korban yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri.

"Sebenarnya tidak ada kendala dalam pemeriksaan, tapi kendala karena kemarin kita terhambat pelapor Ken Admiral sedang belajar di luar negeri. Jadi menunggu yang bersangkutan datang untuk pemeriksaan," Kata Kombes Sumaryono kepada Awak Media, Selasa (25/4/2023).

Ia menuturkan saat ini Polda Sumut masih mendalami motif penganiayaan mahasiswa yang dilakukan oleh anak perwira Polda Sumut.

"Kemudian motif, masih didalami. Ini berkisar terkait motif asmara," tuturnya.

Kronologi Penganiayaan Viral di Medsos

Aksi penganiayaan yang melibatkan anak perwira menengah di wilayah hukum Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) viral di media sosial Twitter.

Anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan berinisial AH melakukan penganiayaan secara brutal dalam video yang diunggah oleh akun @mazzini.

Parahnya, AKBP Achirudin Hasibuan malah menyuruh untuk mengambil senjata laras panjang.

Dalam laporan polisi korban, Ken Admiral yang berstatus sebagai mahasiswa, menyebutkan bahwa ayah dari pelaku juga mengomandoi trik-trik bela diri yang harus dilakukan, demi mengunci (mematikan gerak) korban.

Bila menilik keterangan tertulis pada foto berita acara pemeriksaan yang diunggah akun @mazzini tersebut, diketahui penganiayaan ini terjadi pada 22 Desember 2022.

Tertulis bahwa musababnya adalah kaca spion Ken Admiral yang dirusak oleh korban.

Ken Admiral kemudian menyambangi rumah AH yang berlokasi di Jalan Karya Dalam, Kecamatan Medan Helvetia. Ken tak sendiri, ia mengajak serta lima temannya, yakni Rio, Fajar, Rizki, Yazid, Tesar.

Tujuannya untuk meminta ganti rugi pada pelaku.

Setibanya di tujuan, yang keluar adalah abang kandung pelaku, yang juga berinisial AH.

AH lalu disusul oleh AKBP Achiruddin Hasibuan, tak lain ayah kandung dari pelaku perusakan kaca spion.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved