Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa

Rekonstruksi Penganiayaan Ken, Achiruddin Hasibuan Meradang Sampai Protes: Jangan Ngarang

Protes AKBP Achiruddin lantaran keterangan pihak korban dan posisi teman Ken soal dirinya ikut melakukan penyerangan.

Kolase Tribun Medan
Rekonstruksi penganiayaan anak Achiruddin Hasibuan 

TRIBUN-MEDAN.com - AKBP Achiruddin Hasibuan sempat melayangkan protes saat rekontrusi kasus penganiayana Ken Admiral dilakukan putranya Aditya Hasibuan.

Protes AKBP Achiruddin lantaran keterangan pihak korban dan posisi teman Ken soal dirinya ikut melakukan penyerangan.

Melansir Tribunnews.com, Senin (8/5/2023) penganiayaan terhadap Ken Admiral terjadi di rumah AKBP Achiruddin pada 22 Desember 2022 lalu.

Saat itu Ken Admiral bersama temannya mendatangi rumah AKBP Achiruddin untuk meminta pertanggung jawaban atas kerugian yang ditimbulkan Aditya Hasibuan karena penganiayaan pada 21 Desember 2022.

Namun saat itu yang pertama menemui mereka adalah putra sulung AKBP Achiruddin, Arya Hasibuan.

Peran pengganti Ken Admiral (bawah) bersama Aditya Hasibuan (atas) menjalani rekonstruksi penganiayaan di Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Senin (8/5) siang. Rekonstruksi yang digelar sebanyak 27 adegan dan Achiruddin Hasibuan mengatakan anaknya merupakan korban salah sasaran bara asmara Ken Admiral.
Peran pengganti Ken Admiral (bawah) bersama Aditya Hasibuan (atas) menjalani rekonstruksi penganiayaan di Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Senin (8/5) siang. Rekonstruksi yang digelar sebanyak 27 adegan dan Achiruddin Hasibuan mengatakan anaknya merupakan korban salah sasaran bara asmara Ken Admiral. (TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO)

Kemudian Arya memanggil AKBP Achiruddin dan keluar menemui Ken dan temannya.

Ia sempat menanyakan alasan Ken Admiral dan teman-temannya datang ke rumah mereka.

Pada saat itu lah AKBP Achiruddin disebut-sebut membawa senjata laras panjang untuk menakut-nakuti Ken dan para temannya.

Rio, teman Ken Admiral menyebutkan, kedatangan mereka mendapatkan sambutan tak enak dari AKBP Achiruddin yang ingin menyerang mereka.

Mendengar pengakuan Rio itulah membuat AKBP Achiruddin meradang.

Ia membantah keterangan Rio dan langsung membentaknya.

Rekonstruksi penganiayaan anak Achiruddin Hasibuan
Rekonstruksi penganiayaan anak Achiruddin Hasibuan (Kolase Tribun Medan)

"Saya AKBP Hasibuan mau menyerang kalian ya? Enggak benar kalimat itu, saya bantah itu. Nggak ada saya bilang mau nyerang jangan ngarang-ngarang kau," kata AKBP Achiruddin, Senin, dikutip dari youTube Kompas TV.

AKBP Achiruddin juga protes soal posisi teman Ken yang dinilai tak sesuai dengan saat kejadian.

"Kau nggak di sini, kau di sana ya, jangan ngarang-ngarang kau."

"Harus betul-betul lah, jangan rekayasa lah, saya siap apapun tapi jangan ngarang-ngarang," ujar AKBP Achiruddin tegas.

Selain itu, ia juga protes soal posisi mobil Ken Admiral yang dianggap terlalu jauh dengan pagar rumahnya.

Emosi AKBP Achiruddin pun kemudian ditenangkan oleh penyidik.

Achirudin Peluk Sang Putra

Momen kemesraan sempat dipamerkan Aditya Hasibuan dan sang Ayah, AKBP Achiruddin Hasibuan saat rekonstruksi.

Sebelum memasuki area rekonstruksi, AKBP Achiruddin sempat berpelukan dengan anaknya.

Keduannya berpelukan erat tak begitu lama di balik mobil tahanan.

AKBP Achiruddin mengenakan rompi oranye-nya dan menggunakan masker hitam.

Aditya Hasibuan terlihat terlebih dahulu mendatangi Ayahnya yang berdiri dikawal personel Provost.

Ketika berhadapan dengan ayahnya, keduanya pun langsung berpelukan.

AKBP Achiruddin Hasibuan nampak memeluk erat anaknya sambil menepuk-nepuk pundak Aditya beberapa kali.

Tak hanya pelukan semata, AKBP Achiruddin Hasibuan juga terlihat seperti memberikan semangat kepada anaknya itu.

Setelah berpelukan, Aditya langsung kembali ke posisi semula.

Kronologi Kejadian

Melansir dari Kompas.com, berdasarkan keterangan pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) korban yang beredar di media sosial, kejadian itu bermula ketika tersangka bersama teman-temannya menghentikan mobil yang tengah dikemudian oleh korban.

Saat korban membuka kaca mobilnya, keduanya sempat berbincang, namun tak lama kemudian tersangka langsung melayangkan tinjunya kepada korban.

Korban yang saat itu sedang bersama keponakan dan pacarnya, langsung menutup kaca mobil dan memacu kendaraannya, namun teman-teman tersangka berusaha mengadang, dan pada saat itulah tersangka menendang spion mobil korban hingga patah.

Takut dimarahi oleh kedua orangtuanya karena kerusakan pada mobilnya, korban pun mengajak kelima temannya mendatangi rumah tersangka untuk meminta ganti rugi.

Setibanya di rumah tersangka, yang pertama kali keluar adalah kakak pelaku kemudian disusul oleh ayah pelaku, AKBP Achiruddin Hasibuan.

Setelah korban dan teman-temannya menyampaikan tujuan kedatangan mereka, AKBP Achiruddin justru memerintahkan seorang pria berkaus putih untuk mengambil senjata api laras panjang di dalam rumah.

Saat pria itu keluar rumah sambil menenteng senjata yang diminta oleh Achiruddin, di belakangnya tersangka berjalan mengikuti, dan langsung menerjang korban.

Bukannya melerai, Achiruddin sambil menodongkan senjata laras panjangnya justru meminta teman-teman korban tak ikut campur saat anaknya itu melakukan tindak penganiayaan terhadap korban.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved