Penertiban Bangunan
Anggota Pemuda Pancasila Tewas saat Satpol PP Hancurkan Kantor, Kasatpol: Keluarga Tidak Menuntut
Anggota Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Belawan II, Dedi Irawan tewas tertimpa bangunan saat Satpol PP melakukan penertiban
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kasatpol PP Kota Medan, Rakhmat Harahap mengatakan bahwa kasus anggota Pemuda Pancasila tewas tertimpa bangunan saat pihaknya melakukan penertiban bangunan liar sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Kata Rakhmat, pihaknya sudah menemui orangtua dari korban bernama Dedi Irawan.
Saat bertemu dengan keluarga korban, lanjut Rakhmat, pihak keluarga mengaku tidak akan menuntut apapun kepada Satpol PP Kota Medan.
Baca juga: Pertamina Dorong Penegak Hukum Usut Dugaan Pengoplosan Gas Elpiji Subsidi Ketua Pemuda Pancasila
"Keluarga korban sudah menerima. Itu kesalahan, dan mereka buat pernyataan tidak akan menuntut," kata Rakhmat, Minggu (14/5/2023).
Ia mengatakan, bahwa sebelum kejadian, pihaknya lebih dahulu menertibkan bangunan di Jalan Jawa, Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan.
Setelah penertiban pertama selesai, mereka pun bergerak ke Jalan Bliton Barat.
Di Jalan Bliton Barat, petugas Satpol PP hendak menghancurkan kantor Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Belawan II.
Baca juga: Disidak Pertamina, Ketua Pemuda Pancasila yang Diduga Oplos Gas Disinyalir Sembunyikan Barang Bukti
Di sinilah petugas Satpol PP katanya mendapat perlawanan dari massa.
Bahkan, Rakhmat menyebut pihaknya sempat mendapat ancaman pembunuhan.
Ketika itu, lanjut Rakhmat, pihaknya mengerahkan alat berat ke lokasi.
"Saat alat berat datang, kami sudah tidak ada di belakang. Massa mengerubunginya. Alat berat mau dibakar, sopirnya mau dibunuh. Balik kananlah dia,” kata Rakhmat.
Baca juga: Dibongkar Anak Buah, Ketua Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Binjai Diduga Oplos Gas 3 Kg ke 12 Kg
Karena pengemudi alat berat diancam bunuh, petugas Satpol PP kemudian melanjutkan penertiban menggunakan palu gada.
Saat menghancurkan kantor Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Belawan II inilah korban Dedi Irawan tertimpa bangunan.
Ketika itu, Dedi Irawan hendak mengambil kusen jendela yang terbuat dari alumunium.
Selain Dedi, ada satu orang anak yang katanya juga nyaris tertimpa bangunan.
"Dia (Dedi) tidak sendiri, tapi diikuti oleh seorang anak kecil. Saat keduanya masih di dalam, bangunan itu pun roboh. Seorang petugas Satpol PP sempat menyelamatkan anak kecil tersebut, sedangkan Dedi mengalami luka sangat serius dan dibawa rumah sakit terdekat," sambungnya.
Baca juga: DANDIM WARNING Pemuda Pancasila yang Nekat Keroyok Intel TNI Serka Amosta Bangun
Nahas, Dedi kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Rakhmat pun kemudian melapor pada Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
“Kami takziah. Dan keluarga korban sudah menerima. Itu kesalahan dan mereka buat pernyataan tidak akan menuntut,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Belawan, Hendra mengaku sangat kesal dengan petugas Satpol PP Kota Medan.
Baca juga: Sosok Insanul Afwa, Ketua Pemuda Pancasila Pengeroyok Intel Kodim yang Buat Dandim Marah Besar!
"Almarhum ini lagi ambil barang di dalam kantor. Tapi Satpol PP tetap menjebol bangunan pakai palu godam," kata Hendra, Jumat (12/5/2023).
Ia mengatakan, penertiban bangunan Kantor Ranting Pemuda Pancasila Kelurahan Belawan II itu dilaksanakan pada Kamis (11/5/2023) kemarin.
Lokasi penertiban ada di Jalan Bliton Barat.
Baca juga: Haji Agus Umrohkan Gratis 1000 Warga, Terungkap Pekerjaan Sultan Bojong Koneng Bikin Warganet Takjub
"Saya kecewa dengan pihak Satpol PP. Saya minta Wali Kota Medan, Bobby Nasution menonaktifkan Kasatpol PP dan Komandan Operasional Satpol PP atas peristiwa ini," kata Hendra.
Informasi di lapangan, saat penertiban bangunan berlangsung, sejumlah anggota Pemuda Pancasila sempat adu mulut dengan petugas Satpol PP.
Anggota Pemuda Pancasila meminta agar Satpol PP Pemko Medan bisa bertindak adil tanpa pandang bulu.
Baca juga: Suami Korban Tewas Terjepit Lift Bandara Kualanamu Pilih Damai dengan PT Angkasa Pura Aviasi
Sebab, ada bangunan lain yang sama-sama di atas drainase, tapi tidak ditertibkan.
Aksi adu mulut terjadi, hingga akhirnya petugas Satpol PP tetap menjebol bangunan sekret Pemuda Pancasila itu.
Namun nahas, seorang anggota Pemuda Pancasila tewas tertimpa bangunan.(tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.