Usai Rumah Mewahnya Didatangi, Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono Kini Jadi Tersangka

Ali mengatakan, penetapan tersangka Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono berawal dari proses klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Hasil klarifikasi LHKPN tersebut dilimpahkan ke Direktorat Penyelidikan di bawah Kedeputian Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK.

Dalam tahap penyelidikan, KPK mencari alat bukti. Setelah dinilai cukup, perkara dimaksud bisa naik ke tahap penyidikan.

Menurut Ali, penanganan perkara yang berangkat dari pemeriksaan LHKPN merupakan pola yang baru diterapkan KPK.

Penetapan tersangka eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo sebagai tersangka gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) juga berangkat dari klarifikasi LHKPN.

“Untuk perkara ini, dari LHKPN, kemudian lidik, sekarang sidik. Sekarang proses penyidikan,” kata dia. 

KPK Bawa Koper dari Rumah Kepala Bea Cukai Andhi Pranomo, Mewahnya Rumah bak Istana Kini Disorot

Sebelumnya diberitakan, nama Andhi Pramono, kepala bea cukai Makassar kini kembali ramai menjadi perhatian publik setelah berhubungan dengan KPK.

Hal tersebut lantaran rumah mewah bak istana milik kepala bea cukai Makassar Andhi Pramono ini dikabarkan digeledah KPK.

Meski begitu belum diketahui, dalam rangka apa KPK menggeledah rumah mewah milik Andhi Pramono.

Namun menurut kabar yang beredar, KPK membawa koper saat keluar dari rumah tersebut.

Adapun rumah mewah bak istana milik Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (12/5/2023) siang.

Rumah mewah itu berada di perumahan Legenda Wisata, kawasan Cibubur, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Rumah tersebut tepat berada di dekat pintu masuk perumahan atau tepatnya di jalan utama dan masuk pada Klaster Washington Barat, Blok D 1907.