Berita Internasional

Dibawa ke Dukun setelah Digigit Ular, Bocah 4 Tahun Tewas karena Terlambat Dapat Pertolongan Medis

Anak 4 tahun tewas setelah digigit ular. Sang bocah tewas karena tak segera mendapatkan pertolongan medis.

|
kompas.com
Ilustrasi digigit ular 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengabaian medis dari pihak pasien dan keluarga telah berulang kali terjadi karena mengandalkan dukun dan praktisi okultisme.

Pengabaian medis bersertifikat profesional ini biasanya merugikan pasien yang butuh pertolongan.

Salah satunya adalah seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dari Hooghly Benggala Barat.

Bocah itu meninggal dunia setelah neneknya membawanya ke 'tantrik' (praktisi okultisme) untuk mengobati gigitan ular.

Bocah itu, yang diidentifikasi sebagai Surjit Baul Das awalnya sedang bermain di lapangan dekat rumahnya.

Lalu ia memasukkan tangannya ke dalam ruang yang jarang disentuh. Ternyata ada seekor ular dan langsung menggigit bocah 4 tahun tersebut.

Dilansir dari India Time, Selasa (16/5/2023) penduduk setempat pun melihat kejadian tersebut dan membawa bocah itu ke rumahnya.

Nenek Surjit Baul Das pun panik melihat cucunya digigit ular.

Alih-alih membawa Surjit Baul Das ke dokter, nenek bocah itu diduga membawanya ke tantrik setempat untuk menyembuhkan gigitan ularnya.

Hal ini lantaran orang tuanya tidak ada di rumah saat kejadian tersebut terjadi.

Kesehatan bocah itu memburuk karena tidak adanya bantuan medis, dan dia meninggal karena gigitan ular pada hari yang sama.

Bocah 4 Tahun Meninggal Dunia Karena Gigitan Ular dan Tak Mendapatkan Bantuan Medis

Seorang pejabat dari Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Negara Bagian Benggala Barat, yang mengunjungi keluarga tersebut, membenarkan bahwa Surjit meninggal karena kurangnya bantuan medis.

"Bocah itu dilarikan ke Rumah Sakit Polbar setelah neneknya tidak dapat menemukan tantrik."

"Namun, dia kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Distrik Chuchura, di mana dia dinyatakan meninggal saat tiba," kata Inspektur Sanitasi Blok Kunal Majumder.

Mengenai tindakan preventif untuk menghindari musibah serupa, Majumder mengatakan seharusnya masyarakat sadar bahwa gigitan ular merupakan hal yang sangat serius.

Sehingga diperlukan bantuan medis.

“Masyarakat telah disadarkan bahwa kasus gigitan ular harus dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin."

"Semua jenis vaksin tersedia di sana. Kejadian ini bisa dihindari jika mereka mengambil anak ke rumah sakit lebih awal."

"Untuk saat ini, departemen kesehatan telah menyebarkan pemutihan di daerah tersebut untuk menghindari gigitan ular," tutur Inspektur Sanitasi Blok Kunal Majumder.

Bayi Ditusuk 51 Kali dengan Besi Panas

Dalam kasus yang tidak terkait dari Februari tahun ini, seorang bayi perempuan berusia 3 bulan ditusuk 51 kali dengan batang besi panas oleh dukun di Madhya Pradesh.

Bayi itu pun meninggal dunia di rumah sakit 15 hari kemudian karena komplikasi pernapasan.

Anak tersebut dilaporkan menderita radang paru-paru dan diduga ditusuk sebagai tindakan untuk menyembuhkan bayi tersebut.

Insiden mengejutkan ini terjadi di daerah yang didominasi suku di distrik Shahdol.

Mengobati orang dengan menusuk dengan batang besi panas dilaporkan merupakan fenomena umum di daerah kesukuan Madhya Pradesh.

(cr19/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved