Breaking News

Febri Yunarta Sulap Sabut Kelapa Jadi Barang Bernilai, Tembus Pasar Internasional

Sabut kelapa yang awalnya ditemukannya berserakan ternyata punya nilai bisnis yang tinggi.

TRIBUN MEDAN/HO
FOUNDERr and CEO Creabrush Indonesia Febri Yunarta memberikan pelatihan merajut sabut kelapa kepada masyarakat beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sabut kelapa yang awalnya ditemukannya berserakan ternyata punya nilai bisnis yang tinggi. Bagi pelaku UMKM yang jeli, produk berbahan sabut kelapa bahkan mampu menembus pasar internasional. Febri Yunarta adalah salah satu pelaku UMKM yang melihat peluang ini melalui UMKM Creabrush Indonesia.

Febri Yunarta mendirikan sebuah galeri yang disebutnya sebagai "Workshop Creabrush Indonesia" di Jalan Medan Binjai KM 11,2, Kompleks Semanggi Indah B21, Mulyorejo, Sunggal, Deliserdang, Sumut. Di galeri ini, terpajang aneka hasil karya seni berbahan dasar sabut kelapa. Produk berbahan sabut kelapa dirangkai menjadi barang yang indah dan menarik, seperti tas, sendal, sepatu, kaligrafi, dan lukisan. Produk ini pula yang sampai ke pasar China dan Italia. 

Proses mencapai titik kesuksesan tidaklah mudah. Febri mengatakan, dirinya berulang kali dianggap sebelah mata oleh sebagian orang atau di sebagian tempat saat menjalani pameran UMKM. Dikatakan Febri, ada yang cuma melihat dari bahan sabut kelapa bukan dari hasil kreativitas.

"Kalau saat pameran di kota-kota besar, respons mereka bagus, mereka lihat dari kreativitas. Tapi di tempat tertentu, lihatnya cuma bahan. Kalau cuma lihat bahannya saya sedih. Ini kan sabut kelapa ada banyak di buang-buang di kampungku, begitu kata mereka sama saya," ujar Febri sembari tertawa saat berbincang dengan Tribun-Medan.com, Selasa (16/5/2023). 

FOUNDER and CEO Creabrush Indonesia Febri Yunarta memamerkan produknya ke Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi beberapa waktu lalu.
FOUNDER and CEO Creabrush Indonesia Febri Yunarta memamerkan produknya ke Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi beberapa waktu lalu. (TRIBUN MEDAN/HO)

Febri mengungkapkan awal mula menggeluti UMKM,  bukan langsung sabut kelapa. Ia sempat mencoba di bidang furniture. Ia mencoba membuat kursi dari hanger, tetapi hasilnya tidak baik. Lalu, ia melihat ada sikat berbahan sabut kelapa. Dari sini muncul ide untuk membuat produk-produk yang lain dengan bahan sabut kelapa. 

"Sekitar tahun 2016 itu mungkin ya. Saya ajak teman untuk membuat sesuatu dari sabut kelapa bukan sekadar sikat saja," ujarnya. 

Ide unik ini terus tersalurkan hingga mengikuti banyak pameran. Jika dilihat dari akun Instagram Creabrush Indonesia, Febri dan tim kerap menggelar pameran yang dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Febri juga terlihat banyak membuat gambar tokoh seperti artis, pejabat daerah, dan nasional. Ia juga mendapatkan orderan untuk membuat logo BUMN atau pun Kementerian dari sabut kelapa. 

"Ketika mereka melihat karya saya, mereka terpukau. Mereka tak menyangka dari sabut kelapa ini bisa jadi karya yang indah," ungkap Febri. 

Saat disinggung tentang target pemasaran saat ini, Febri mengatakan masih mengincar pembeli-pembeli lokal dan nasional. Sebab, produk-produk UMKM masih dalam pemulihan pascapandemi Covid-19. Ia menceritakan pada masa pandemi, produk UMKM yang bergerak di bidang handy craft dan fashion craft babak belur. 

"Kami pasti berdampak. Masyarakat lebih baik mengeluarkan untuk bersifat kesehatan dan makanan. Sekarang sudah mulai membaik," ujarnya.

BERBAGAI produk Creabrush Indonesia yang berada di Workshop Creabrush di Jalan Sunggal, Deliserdang, Sumut.
BERBAGAI produk Creabrush Indonesia yang berada di Workshop Creabrush di Jalan Sunggal, Deliserdang, Sumut. (TRIBUN MEDAN/HO)

Demi meningkatkan hasil penjualan, Febri dan tim juga berencana membuat website untuk pemasaran yang lebih luas. Pada website tersebut, Febri menjabat sebagai Founder dan CEO Creabrush Indonesia. Mereka juga sudah berencana mengemas promosi dengan memanfaatkan media sosial lebih maksimal.  

"Sekarang kami tengah menyiapkan website agar bisa dipesan secara online. Ini semua agar UMKM kita lebih jauh menjangkau," ujar pria yang sudah memiliki dua anak ini. 

Febri juga memastikan sudah memanfaat pembayaran sistem digital atau pun Qris. Para pembeli hasil karya Crewbrsuh bisa melakukan pembayaran secara online yakni sistem transfer mau pun barcode. 

Seorang konsumen, Farida mengaku tertarik dengan produk hasil kreativitas. Ia kagum pelaku UMKM di Sumut mampu menciptakan karya yang indah dari sabut kelapa yang dianggap sebagian orang cuma kulit kelapa yang tak berguna lagi.

Ia berharap lebih banyak pelaku UMKM yang menuangkan ide kreativitasnya agar produk lebih menarik dan meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.  

FOUNDER and CEO Creabrush Indonesia, Febri Yunarta saat menerima penghargaan rekor MURI dunia untuk lukisan sabut kelapa terbesar tahun 2019.
FOUNDER and CEO Creabrush Indonesia, Febri Yunarta saat menerima penghargaan rekor MURI dunia untuk lukisan sabut kelapa terbesar tahun 2019. (TRIBUN MEDAN/HO)
Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved