Pameran Lukisan & Kaligrafi Sukses, Brilian Moktar: Penghargaan Setinggi-tingginya kepada Shan Weng

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -  Pameran Kaligrafi dan Lukisan Melukis dengan Kuas-Shan Weng yang diadakan di Medan, ibu kota Sumatera Utara, Indonesia. Penyelenggara DPD Walubi Sumut dengan koordinasi bersama MITSU dan STBA PIA mengatur pameran dan menyelenggarakan gala pertunjukkan.

Selain 40 karya kaligrafi dan lukisan tinta yang dipamerkan, Mr Shan Weng juga diundang untuk membuat 37 karya kaligrafi secara life sebelum acara pertunjukkan dimulai. Ke 40 lukisan dan kaligrafi yang dipamerkan semuanya disumbangkan ke badan amal untuk kesejahteraan masyarakat.

Pada acara pembukaan, Ketua DPD Walubi Sumut Brilian Moktar menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Shan Weng dan berharap dapat membantu masyarakat Indonesia dalam memahami dan mewarisi budaya Tionghoa.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada MITSU, Juswan Tjioe,  Agus Sujana, Peter Suhendra, Iwan Hartono Alam yang telah memberikan kontribusi besar dalam terselenggaranya pameran ini , juga kontribusi selama ini dalam mendukung kegiatan DPD Walubi Sumut.

Dalam kesempatan ini Mr Shan Weng juga menulis puisi untuk Bapak Fajar Suhendra seorang tokoh pendidik Indonesia.

"Pameran Kaligrafi dan Lukisan Melukis dengan Kuas-Shan Weng di Medan, Sumatera Utara, Indonesia adalah perhentian keempat dari safari tour Mr Shan Weng ke tujuh negara dan sembilan tempat, dan perhentian kelima akan dipamerkan di Jepang pada Oktober tahun ini.

Hadir dalam acara pertunjukan pameran ini  Ms. Liu Yuqing, istri Konsul Jenderal Zhang Min dari KJRI Medan, Wakil Konsul Jenderal Xu Chunjuan, Konsul Zhao Kunpeng, Direktur Bagian Konsuler KJRI, dan Bapak Budi Sulistiyo S.Ag.MPd.B, M.H., Pebimas Umat Buddha Kementerian Agama Sumatera Utara, Mr Huang Hui dari Singapore Polytechnic University, Liangyuan Xiangdao Heritage Cultural Institute Undertaker, Bpk. Sun Guoquan, Perwakilan Shandao Association of Malaysian Buddhist Association, Master Dongxiang, ketua eksekutif MITSU Bapak Juswan Jioe , wakil ketua MITSU Bapak Peter Suhendra, wakil ketua MITSU, Bapak Agus Sujana, Dewan Penasehat DPD Walubi Sumut, Bapak Iwan Hartono Alam dan para dewan kehormatan dan anggota Majelis DPD Walubi Sumut dan tamu undangan lainnya.

Auditorium Gedung Persahabatan Harian Sin Chew Asian Academy MITSU dipenuhi dengan suasana meriah, megah dan hangat. Tarian etnis Indonesia menggebrak awal pesta, dan pada saat yang sama, klip dari DPD Walubi Sumut diputar.

Brilian Moktar ketua DPD Walubi Sumut, dalam pidatonya menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak dan dengan tulus menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Shan Weng dan berharap ada Tuan-tuan Shan Weng lainnya yang dengan tulus membantu DPD Walubi Sumut membuat masyarakat Indonesia lebih memahami dan mewarisi budaya Tionghoa.

Brilian Moktar juga menyampaikan untuk pengembangan Mahayana, dibutuhkan pemahaman lebih mendalam atas bahasa Mandarin dan dengan tulus mengharapkan peranan para tokoh dan munculnya Shan Weng - Shan Weng lainnya. Dalam kesempatan ini juga memaparkan kegiatan Dharma Bhakti DPD Walubi Sumut yg dilantik untuk periode 2021-2026. Mulai dari kegiatan keagamaan, kegiatan moderasi beragama dalam praktek, baksos kerukunan, baksos imlek, baksos perayaan keagamaan, dialog kerukunan, operasi pasar murah, bantuan kemanusiaan, pendidikan dan pelatihan. .

Mr Sun Guoquan dan Suhu Dongxiang memaparkan tentang teh dan dupa.

Makan malam adalah hidangan vegetarian, dan semua orang menikmati nyanyian dan tarian saat makan malam. Penyanyi termasuk Li Meiqin, Ji Fenfen, Kevin Ricardo, Steven C. Pertunjukan Guzheng oleh Tuan Xu Jiayu, suara dentingan kecapi yang merdu dan merdu, seperti gemericik air mengiringi tarian yang dibawakan dibawakan oleh Lucky Dancing Group.

Budi Sulisitiyo, Pebimas Buddha Kementerian Agama Sumatera Utara menyampaikan pujiannya atas pameran lukisan dan kaligrafi ini.

Juswan Tjioe, ketua MITSU , mengatakan bahwa dia sangat senang melihat pameran kaligrafi dan lukisan ini, bagaikan menyuntikkan darah baru ke dalam budaya dan seni Tionghoa kita yang telah terputus selama lebih dari 30 tahun. Pertukaran dan Pengembangan Sastra akan terus berkembang di masa depan dan memperkaya budaya bangsa Indonesia.

Pada akhirnya, panitia memberikan penghargaan berupa lukisan kepada para tokoh dan donatur yang telah berperan mensukseskan kegiatan ini.

Dan berterima kasih kepada para tokoh yang senantiasa melaksanakan Praktek Moderasi Beragama. (*)