Perburuan DPO Narkoba
Kapolri Diminta Copot Kapolda Sumut Karena Biarkan Samsul Tarigan Bos Barak Narkoba Berkeliaran
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didesak segera mencopot Kapolda Sumut karena tak mampu menangkap Samsul Tarigan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Direktur Pusat Studi Hukum Pembaharuan dan Peradilan (Pushpa) Sumut, Muslim Muis mendesak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
Sebab, sampai detik ini, Kapolda Sumut tak mampu dan terkesan tidak berani menangkap Samsul Tarigan, DPO penyerangan sekaligus pemilik barak narkoba di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.
Menurut Muslim Muis, Kapolda Sumut yang sekarang ini menjabat lemah dan melempem dalam menghadapi preman dan pemain besar narkoba.
Baca juga: Samsul Tarigan Dibiarkan Berkeliaran, Ustaz Khairul Ghazali Tagih Janji Kapolri Soal Potong Kepala
"Kalau sekelas itu polisi enggak sanggup melakukan upaya paksa penangkapan, berarti lemah lah intelejen nya. Masa enggak bisa dideteksi, seharusnya bandar itu bisa dideteksi," kata Muslim Muis, Senin (22/5/2023).
Mantan Wakil Direktur LBH Medan ini mengatakan, ia juga merasa aneh dengan Kapolda Sumut yang sekarang ini.
Sebab, kata Muslim, diketahui jenderal bintang dua itu punya ribuan pasukan di Sumatra Utara yang bisa dikerahkan untuk menangkap bandit kampung Samsul Tarigan.
Namun, sampai detik ini, polisi-polisi berwajah seram yang sering tampil dalam momen penangkapan bandit besar tak kunjung bisa menangkap Samsul Tarigan, mantan DPO kasus galian C ilegal tersebut.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Sebut Polisi di Sumut Seperti Keong, Tangkap Samsul Tarigan Saja tak Bisa
"Masa enggak bisa menangkap satu orang, teroris saja bisa ditangkap," kata Muslim Muis.
Ia mengatakan, kalau memang Kapolda Sumut sudah tidak mampu menangkap bandit kampung sekelas Samsul Tarigan, maka sebaiknya Kapolri segera mencopot jabatan Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
"Makanya ini kita minta Kapolda, kalau enggak mampu menangkap itu, kita mohon dicopot Kapolda nya," tegas Muslim.
Ia mengatakan, sudah semestinya kasus barak narkoba yang merusak generasi muda ini diusut tuntas hingga ke akar-akkarnya.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Curiga Samsul Tarigan Jadi ATM Berjalan Oknum TNI dan Polri
Jangan sampai penanganan kasus yang berjalan lamban justru menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.
"Makanya harus segera ditangkap (Samsul Tarigan), jangan sampai nanti masyarakat beranggapan dan menduga - duga , kalau polisi ini memang sengaja membiarkan," ungkap Muslim.
Ia pun menegaskan, kalau Kapolda Sumut memang serius ingin memberantas narkoba dan judi yang ada di Sumatra Utara, maka jenderal bintang dua itu cukup membuktikannya dengan tindakan.
Bukan sekadar omongan di media massa.
"Kalau bisa minggu ini sudah ditangkap (Samsul Tarigan). Agar masyarakat tidak menduga-duga," tegasnya.
Tagih Janji Potong Kepala
Apa yang disampaikan Muslim Muis ini sejalan dengan statemen keras Ustaz Khairul Ghazali, eks napi terorisme.
Ustaz Khairul Ghazali menagih janji Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk 'potong kepala' jika ada Kapolda ataupun Kapolres yang tak bisa memberantas judi dan narkoba.
Menurut Ghazali, kepolisian di Sumatra Utara ini bergerak lamban dalam menangkap pemilik Diskotek Sky Garden tersebut.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Sebut Polisi di Sumut Seperti Keong, Tangkap Samsul Tarigan Saja tak Bisa
Padahal, kata Ghazali, Samsul Tarigan tidak pergi kemana-mana.
Ia masih berada di seputaran barak narkoba.
"Ini bisa terurai apabila Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo berani menurunkan timnya dari Mabes Polri untuk memeriksa dan sekaligus 'memotong kepala' aparat-aparat di tingkat Polda dan Polres yang sudah biasa 'bermain mata' melegalkan bisnis haram yang merusak moral anak-anak bangsa kita," kata Duta Damai Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) ini, Kamis (19/5/2023).
Ghazali merasa heran dengan Polrestabes Medan, kenapa untuk menangkap Samsul Tarigan membutuhkan waktu yang begitu lama.
Baca juga: Samsul Tarigan Sulit Ditangkap, Eks Napi Terorisme Curiga Bos Barak Narkoba Jadi ATM Berjalan
Padahal, kata Ghazali, polisi dalam menangkap pelaku terorisme saja cuma butuh waktu yang singkat.
"Beda dengan teroris. Di ujung dunia sekalipun bisa digerebek oleh polisi. Padahal teroris pegang senjata dan bom," kata Ghazali.
Ia mengatakan, bedanya Samsul Tarigan dengan teroris adalah soal uang.
Samsul Tarigan punya uang yang banyak dari bisnis ilegalnya.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Curiga Samsul Tarigan Jadi ATM Berjalan Oknum TNI dan Polri
Sementara teroris, hanya mengenal kata jihad.
Andai saja teroris punya uang seperti Samsul Tarigan, kata Ghazali, mungkin sudah bisa mengendalikan oknum aparat sebagaimana yang dilakukan Samsul Tarigan.
"Tidak heran jika DPO Samsul Tarigan tidak bisa disentuh oleh aparat kepolisian, karena pundi-pundinya bisa menyuap siapa saja," kata Ustaz Khairul Ghazali.
Baca juga: Mantan Napi Terorisme Curiga DPO Samsul Tarigan Dijaga Oknum TNI Hingga Danai Tokoh Politik
Pria yang pernah terlibat dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga ini menduga, bahwa ada segelintir oknum TNI dan Polri yang dekat dengan Samsul Tarigan.
Bahkan, Ghazali juga curiga, bahwa Samsul Tarigan selama ini membiayai tokoh politik.
Makanya, kata Ghazali, Samsul Tarigan ini sangat sulit ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Baca juga: Keterangan Kapolrestabes Medan Terkait Pengejaran Tersangka Samsul Tarigan yang Masih Buron
Kalau polisi benar-benar serius ingin menangkap Samsul Tarigan, kata dia, petugas tinggal datang ke rumahnya, atau ke lokasi barak narkoba.
Sebab, Samsul Tarigan masih berseliweran dan melenggang bebas di lokasi tersebut.
Atas kasus ini, Ghazali pun meminta atensi Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Mungkin, kata Ghazali, bila kasus ini diambil alih Mabes Polri, tidak tertutup kemungkinan Samsul Tarigan akan lekas ditangkap dan dijebloskan ke penjara.(cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.