Cerita Pelaku UMKM Sumut Beralih ke Transaksi Digital saat Diterpa Pandemi Covid-19
Febri menceritakan awal menggunakan pembayaran dengan Qris BRI dan BRIMO dibantu oleh pegawai BRI.
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Ayu Prasandi
Begitu lulus dari Akademi Pariwisata National Hotel Institute (NHI) Bandung, Roy membangun Ransel Koffie persis di pinggiran Danau Toba yang indah.
Ransel Koffie merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berbentuk kedai kopi.
Di Ransel Koffie, Roy menyajikan kopi jenis Arabica dan Robusta yang dipanen dari tanah pinggiran Danau Toba.
Mulai dari kopi Lintong, Simalungun, dan Toba.
"Geliat UMKM semakin bertumbuh dan kunjungan wisatawan ke Parapat juga lumayan baik saat ini. Rata-rata wisatawan bawa oleh-oleh juga kan? Karena itulah Ransel Koffie juga menyediakan kopi untuk oleh-oleh,” katanya kepada tribun-medan.com via seluler.
Seiring berjalannya waktu, usaha Ransel Koffie Roy pun pun berjalan mulus dari tahun ke tahun. Roy terus menyajikan banyak varian kopi.
Ia juga aktif dalam setiap seminar dan pelatihan UMKM yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, perbankan, hingga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Namun, bencana non alam terjadi ketika pandemi Covid-19 melanda tahun 2020.
Hal ini membuat banyak pelaku UMKM di Parapat tutup sementara dan tidak berbuat apa-apa.
Jumlah wisatawan mulai sedikit. Tidak ada wisatawan lokal mau pun mancanegara yang datang berkunjung. Meski dihantam pandemi, semangat membangun UMKM di tengah kondisi sulit masih diupayakan oleh Roy.
Roy terus memikirkan cara untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19. Roy pun menemukan jalan keluar.
Beralih ke digital. Ya, Roy mengalihkan sebagian usaha Ransel Koffie dari konvensional menjadi digital. Produk kopi yang dijual di Ransel Koffie dapat dibeli lewat pemesanan online dan pembayaran digital.
Meski berbasis digital, Roy tetap membuka usahanya dengan menyediakan sistem pembayaran transfer bank atau dengan sistem transkasi QRIS BRI.
Ia juga membuka mobile Banking BRI atau BRIMo agar memudahkan dirinya untuk melihat transaksi dari konsumen.
”Tahun 2020 itu tahun yang paling berat bagi pelaku UMKM. Kami berpikir bagaimana mereka (konsumen) tetap dapat membeli produk kita. Di situ awal mula saya dan pelaku UMKM lainnya membuka pembayaran dengan sistem digital," ujarnya.
Trend Baru Nongkrong Sehat, Wali Kota Nikmati UMKM Jamu Rempah-rempah Kekinian |
![]() |
---|
Kadin Sumut Gelar Workshop UMKM Batch 4, Dorong Pelaku Usaha Lebih Kompetitif |
![]() |
---|
Pemko Medan-Gojek Kolaborasi Lewat Digitalisasi UMKM Pasar hingga MBG untuk Anak Sekolah |
![]() |
---|
Benny Sambut Peluang Cita Kuliner dan UMKM Medan Terbang di Maskapai |
![]() |
---|
AKHIRNYA Empat Otak Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ditangkap, Satu Pelaku Lagi Masih Diburu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.