Kasus Bocah SD Tewas Dikeroyok Kakak Kelas, Empat Murid Diperiksa, Termasuk 2 Dokter Rumah Sakit

Diketahui pelaku kakak kelas yang mengeroyok MHD sampai meninggal berjumlah empat orang.

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. 

TRIBUN-MEDAN.com - MHD (9), bocah SD yang tewas dianaiya kakak kelas bikin heboh dunia pendidikan.

MHD bocah di Sukabumi ini tewas usai dikeroyok kakak kelasnya di sekolah.

Diketahui pelaku kakak kelas yang mengeroyok MHD sampai meninggal berjumlah empat orang.

Kepolisian Resort Sukabumi Kota Sukabumi kembali melakukan pemeriksaan saksi untuk mengungkap meninggalnya MDH (9), Senin (22/05/2023).

Kali ini ada empat nama berinisial Az, murid SD tempat sekolah MHD yang diperiksa penyidik dilansir dari Tribun Jabar.

Pengawas Bina Kecamatan Sukaraja Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani mengatakan, empat murid yang sedang diperiksa tersebut didampingi orang tua dan guru sekolah.

"Ada 4 nama, nama Az itu ada di kelas dua 1 orang, kelas Tiga 1 orang, kelas lima 2 orang. Sedang dilaksanakan BAP penelusuran permasalahan oleh pihak kepolisian," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, saat ditemui di sekolah korban.

Pihak sekolah, Yani menyebut berjanji akan kooperatif memberikan keterangan yang sedang dilakukan oleh pihak yang berwajib.

"Tentunya kami siap berkoordinasi, dikonfirmasi dan dimintai keterangan, bahwa kejadiannya di internal sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dicurigai atau pun menjadi bahan," unkap Yani.

Pihaknya juga akan senantisa akan menunggu hasil penyelidikan dan keputusan kepolisian terhadap pelaku yang dicurigai mungkin naik jadi saksi, naik jadi tersangka ataupun terdakwa.

"Kami senantiasa mengedepankan adil, bahwa yang meninggal mau pun pelaku adalah putra kami. Jadi dengan sabar kita menunggu dari aparat penegak hukum dalam rangka menelusuri," kata Yani.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih membenarkan adanya pemanggilan kepada 4 siswa sekolah untuk dimintai keterangan oleh penyidik.

"Iya, saya baru beres anev kapolda dan i kunker ke polsek-polsek," singkatnya.

Periksa 2 Dokter Rumah Sakit

Polisi memeriksa dokter rumah sakit yang melakukan penanganan terhadap MHD (9) murid SD yang meninggal dunia diduga dikeroyok kakak kelasnya di sekolah. 

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo, mengatakan, dua saksi dari dokter yang diperiksa tersebut berasal dari Rumah Sakit Primaya dan Hermina.

Ari menuturkan, terkait dengan rekam medis berupa visum, pihaknya baru menerima hasil dari kedua rumah sakit itu pada Senin (22/5/2023). 

"Sudah keluar. Namun saat ini tidak dapat menyampaikan di sini," ucap Ari, Senin. 

Dia mengatakan, hasil visum masih tahap penyelidikan. 

"Kami sekali lagi mau melaksanakan penyelidikan secara utuh. Sehingga kita memberikan kesimpulan juga secara utuh," katanya. 

Pihaknya pun meminta waktu untuk melaksanakan penyelidikan secara utuh terhadap penanganan kasus yang dialami bocah SD hingga menyebabkan meninggal dunia. 

"Apa sudah melaksanakan secara utuh, kita akan melaksanakan gelar perkara, sehingga kita dapat menyimpulkan secara utuh terkait penanganan kasus dugaan kekerasan yang mengakibatkan anak meninggal dunia," ucapnya. 

Sebelumnya, Ari mengatakan, untuk membuktikan adanya dugaan tidak pidana pada kasus tersebut, pihaknya telah melaksanakan penyelidikan. 

"Saat ini kita sudah memeriksa kurang lebih 15 saksi," ujarnya.

Mereka terdiri atas pihak keluarga, pihak sekolah, teman-teman korban, dan juga dari pihak rumah sakit.

"Saya pastikan bahwa kita dari kepolisian Polres Sukabumi Kota akan melaksanakan penyelidikan ini secara normatif objektif dan prosedural sesuai dengan perturan yang ada," ucap Ari.

Pihaknya meminta waktu untuk melaksanakan penyelidikan secara utuh terhadap penanganan kasus tersebut. 

"Apabila sudah melaksanakan secara utuh, kita akan melaksanakan gelar perkara, sehingga kita dapat menyimpulkan secara utuh terkait mengakibatkan anak meninggal dunia," ucapnya.

Baru Pindah Sekolah, Sering Dibully

MHD (9) bocah kelas 2 SD yang meninggal dunia diduga mendapat tidak hanya mendapat kekerasan pengeroyokan saja.

MHD juga diduga mendapat bullying dari kakak kelas yang menggeroyoknya hingga beberapa kali.

Pasalnya MHD merupakan siswa pindahan beberapa bulan dari sekolah lain yang masih berada di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Kakek korban, MY (52) mengatakan, korban MHD (9) baru 4 bulan pindah ke sekolah tempat dirinya dianiaya.

Korban sengaja dipindahkan ke sekolah tersebut agar dekat dengan kakeknya.

"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," ucapnya.

Kejadian yang menimpa MHD di lingkungan sekolah dua hari berturut-turut di oleh empat bocah itu ada yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.

"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi (toilet)," tuturnya.

Sebelumnya, Kakek korban, MY (52) mengatakan, nama salah satu terduga pelaku inisial Az itu disebutkan saat suaranya akan menghilang akibat luka yang dialami korban.

"Ketika ditanya siapa yang melakukannya (penganiayaan), korban hanya bilang oleh inisial AZ, namun itu tidak berlanjut karena suara korban sudah tidak ada," ujarnya, Sabtu (20/05/2023).

"Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang namanya disebutkan (sama)," tutur MY.

Pihak keluarga pun meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan orang tua pelaku.

Mengingat peristiwa yang menimpa korban terjadi saat berlangsungnya pembelajaran di sekolah.

"Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggungjawab sekolah," pungkas MY.

(*/ Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved