Berita Viral
KINI Ucapan Deddy Sitorus Soal Rakyat Jelata Jadi Sorotan, PDIP Didesak Segera Ambil Tindakan
Kelakuan anggota DPR RI sedang menjadi sorotan. Ucapan para anggota DPR yang dianggap merendahkan rakyat menimbulkan aksi demo besar.
TRIBUN-MEDAN.com - Kelakuan anggota DPR RI sedang menjadi sorotan. Ucapan para anggota DPR yang dianggap merendahkan rakyat menimbulkan aksi demo besar.
Massa pendemo meluapkan amarah dengan membakar gedung DPR sejumlah wilayah dan melakukan penjarahan di rumah anggota DPR RI seperti Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, dan Nafa Urbach.
Penjarahan ini imbas pernyataan empat anggota DPR RI ini. Mereka menyebut gaji Rp 3 juta per hari anggota DPR RI masih sedikit dan mendukung tunjangan rumah Rp 50 juta per bulan.
Pada Minggu (31/8/2025) kemarin, total ada lima anggota DPR RI yang resmi dinonaktifkan oleh partainya, yakni:
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach - Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
Surya Utama (Uya Kuya) dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) - Partai Amanat Nasional (PAN)
Adies Kadir - Wakil Ketua DPR RI dari Partai Golongan Karya (Golkar)
Setelah lima tokoh ini, sorotan publik bergeser ke Partai Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kini netizen mulai mengungkit pernyataan Deddy Sitorus yang menyebut anggota DPR tak bisa disamakan dengan rakyat jelata.
Pernyataan Deddy Sitorus saat menjadi tamu di acara “Kontroversi” di Metro TV pada Desember 2024 kembali viral pada Agustus 2025 ini.
Dalam acara itu, Deddy menanggapi pertanyaan pembawa acara, Zilvia Iskandar, mengenai ketimpangan antara tunjangan rumah anggota DPR RI Rp50 juta per bulan dan iuran Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) yang membebani pekerja berpenghasilan UMR (Upah Minimum Regional).
Baca juga: Lionel Messi dkk Kalah, Inter Miami Dibantai Sounders 3 Gol tanpa Balas di Final Leagues Cup 2025
Baca juga: 9 Mahasiswi IT Del Mengikuti Program Kelas Inovasi 1 tahun di Beijing Genome Institute, China
Deddy menyebut perbandingan antara gaji DPR dan pekerja UMR, seperti tukang becak atau buruh, sebagai “sesat logika” dan menggunakan istilah “rakyat jelata” untuk menggambarkan masyarakat berpenghasilan rendah.
Diksi "rakyat jelata" dinilai merendahkan sekaligus menyakiti hati masyarakat Indonesia dan mencerminkan sikap elitis yang memisahkan anggota DPR dari rakyat yang seharusnya mereka wakili, sehingga memicu kemarahan publik.
Deddy Sitorus saat ini menjadi Anggota Komisi II DPR RI masa bakti 2024-2029 dari Fraksi PDIP dengan daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Utara.
Di tubuh partai, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
PDIP Didesak Ambil Langkah Tegas Soal Deddy Sitorus
Terkait pernyataan kontroversialnya, publik pun kini mendesak agar PDIP mengambil langkah tegas dalam menindak Deddy Sitorus, minimal mengikuti langkah-langkah Partai Nasdem, Partai Golkar, dan PAN dengan menonaktifkan anggotanya dari kursi DPR RI.
TERBARU Pernyataan Lengkap Menkeu Sri Mulyani Usai Rumahnya Dijarah Massa, Curhat di Medsos |
![]() |
---|
5 Orang Ditangkap, Terduga Pelaku Pembakaran Markas Brimob, Dikabarkan Demo Lagi Hari Ini |
![]() |
---|
SOSOK Pemilik Akun Ndrewstjan Diburu Warganet, Siapakah Dia? |
![]() |
---|
ISTRI Uya Kuya Sedih 12 Kucingnya Ikut Dicuri, Kini Singgung Pelaku: Tolong Bantu Saya, DM IG Ya |
![]() |
---|
PERAN 4 Provokator Penyerangan Markas Brimob di Cikeas, Ada yang Bawa Sajam dan Bom Molotov |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.