Janggal Isi Chat Anak Pejabat Kemenhub, Jatuh dari Lantai 8 Pakai Kata Ini : Seperti Bukan Anak Saya

Kali ini adalah pesan terakhir yang dikirim Basman dinilai menggunakan bahasa yang tak biasa ia pakai.

Kolase
Terungkap pesan terakhir anak pejabat Kemenhub, Basman Nafa Yasykura sebelum tewas melompat dari lantai 8 sekolahnya di Makassar. Pesan itu diungkap ayah Basman, Benny Nurdin Yusuf kepada awak media. 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus meninggalnya siswa SMP Athirah Makassar, Basman Nafa Yasykura (15), dari lantai 8 sekolahnya terus memunculkan kejanggalan-kejanggalan.

Kali ini adalah pesan terakhir yang dikirim Basman dinilai menggunakan bahasa yang tak biasa ia pakai.

Seperti diketahui, sebelum meninggal dunia, Basman sempat mengirim pesan chat ke ayah dan ibunya.

Membaca ulang pesan terakhir dari sang putra, Benny Nurdin Yusuf pun heran.

Anak pejabat yang tewas di sekolah sempat solat dulu sebelum melompat dari lantai 8.
Anak pejabat yang tewas di sekolah sempat solat dulu sebelum diduga akhirnya nekat melompat dari lantai 8.

Untuk diketahui, Basman dinyatakan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 8 gedung SMP swasta Islam Athirah di wilayah Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Rabu (24/5/2023).

Kasus kematian Basman yang mendadak sontak dicurigai pihak keluarga.

Terlebih sebelum meninggal dunia, Basman sempat menghubungi ibunya dengan cara tak biasa.

Hal tersebut diungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol dikutip  dari Kompas.com.

Lantaran kecurigaan tersebut, pihak kepolisian tengah berusaha memeriksa ponsel Basman.

Seperti diketahui, ponsel mendiang Basman hancur dan rusak lantaran ikut terjun dari lantai 8.

"Handphonenya belum bisa dibuka. Rusak, masih diusahakan," pungkas AKBP Ridwan Hutagaol dilansir pada Minggu (28/5/2023).

Sementara pihak kepolisian terus mendalami kasus kematian Basman, Benny Nurdin Yusuf mengurai analisanya.

Diakui Benny, ia curiga dengan pesan terakhir yang dikirimkan putra bungsunya itu ke sang ibu sebelum meninggal dunia.

Kecurigaan itu bermula saat Benny janggal membaca kata 'Anda' di dalam chat mendiang Basman.

Menurut Benny, putra bungsunya itu tak biasa memakai kata 'Anda' ketika berkomunikasi dengan orangtuanya.

"Iya seperti ada chat (pesan singkat) sebelum dia meninggal dengan kalimat yang menggunakan kata 'ANDA'. Saya pikir dengan kalimat tertata itu bukan kalimat anak saya," ungkap Benny Nurdin Yusuf.

Menemui sejumlah keanehan dalam kematian Basman, Benny pun berharap pihak kepolisian mampu mengungkapnya.

Benny pun ingin agar kasus kematian almarhum Basman bisa diungkap secara transparan.

"Tentu harapan kami bahwa kejanggalan-kejanggalan yang menurut kami dan keluarga ini suatu hal yang perlu menjadi pendalaman pihak berwajib, tentu kami akan dorong," ujar Benny Nurdin Yusuf.

Chat Terakhir Basman ke Ibunya

Sebelumnya, polisi telah mengungkap isi chat terakhir Basman ke ibunya.

Untuk diketahui, sebelum meninggal dunia, Basman sempat intens berkirim pesan dengan ibunya.

Awalnya, Basman mengirimkan chat ke guru kelasnya.

Dalam pesan tersebut, Basman meminta izin ke gurunya bahwa dirinya sakit dan tidak masuk sekolah.

"Dia (korban) tidak masuk kelas, izin sama gurunya bahwa dia sakit," kata AKBP Ridwan Hutagaol.

Chat tersebut dikirim Basman ke gurunya sekira pukul 06.00 Wita.

Membaca pesan dari muridnya, sang guru pun langsung melapor ke ibunda Basman.

Mendapatkan kabar bahwa anaknya izin masuk karena sakit, ibunda Basman langsung menghubungi Basman.

Namun sebelum menghubungi, ibunda Basman mengecek keberadaan anaknya melalui GPS.

Dari hasil penelusuran GPS, Basman ternyata berada di wilayah Kabupaten Gowa.

Ia pun langsung meminta anaknya ke sekolah.

Catatan redaksi:

Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.

Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.

Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:

LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)

Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.

Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.

Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.

Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved