LPKA Medan
LPKA Medan Gunakan Pendekatan Family Support Group dalam Pemulihan Anak Binaan sebagai Korban NAPZA
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang memiliki program rehabilitasi bagi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang memiliki program rehabilitasi bagi Anak Binaan Pemasyarakatan, dalam program rehabilitasinya menggunakan pendekatan Family Support Group (FSG) bagi Anak Binaan sebagai korban penyalahgunaan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), bertempat di ruang rooftop LPKA Medan, Sabtu (27/05/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala LPKA Medan yang diwakili oleh Kepala Subseksi Bimbingan dan Pengentasan Anak, Junaedi Sipayung, Kepala Subseksi Pelayanan Kesehatan, Uli Helena, Konselor Adiksi, sister Rita dan Brother Indra serta turut dihadiri pula oleh keluarga dari 15 Anak Binaan sebagai penerima manfaat rehabilitasi sosial yang selanjutnya disebut sebagai Residen Therapeutic Comunity (TC) yang memang sengaja diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut.
"Sengaja kami menghadirkan sanak keluarga para Residen dalam bentuk kunjungan bersama khusus bagi para Anak Binaan yang mengikuti program rehabilitasi ini yang dirangkaikan dalam kegiatan FSG," jelas Junaedi Sipayung saat membuka kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan yang berbeda Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi menjelaskan bahwa keluarga merupakan lingkungan pertama yang ikut merasakan dampak ketika salah satu anggotanya terlibat dalam masalah penggunaan NAPZA, Oleh karena itu baik penyalahguna maupun keluarganya membutuhkan suatu terapi pemulihan atau rehabilitasi.
"Di dalam kegiatan FSG ini keluarga dan para peserta lainnya dapat saling berbagi dan memberikan dukungan, berbagi pengetahuan (Family Education), berbagi cerita (Family sharing), dan sekaligus sebagai bentuk terapi keluarga (family therapy)," jelas Wahyudi.
Menurutnya, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pemulihan adiksi bagi Residen, keluarga yang kuat akan sangat mendukung proses pemulihan, sebaliknya bila keluarga lemah, maka pemulihan akan berjalan setengah-setengah, sehingga mudah jatuh lagi dalam masalah yang sama (relapse).
"Kami berharap dengan kegiatan FSG ini dapat mendorong keluarga untuk menjadi "pendamping pemulihan" atau Recovery Partner yang baik bagi para Residen LPKA Medan," harapnya.
Dalam kegiatan tersebut juga disertai sosialiasi seputar NAPZA yang disampaikan oleh Konselor Adiksi, Brother Indra. Adapun beberapa topik yang diangkat dalam kegiatan tersebut diantaranya Memahami Adiksi, Memahami Program Pemulihan, Mengatasi Kekambuhan (Relaps), Mengenali Trigger, Kodependensi Keluarga, Kematangan Emosi dan sebagainya. (*)
LPKA Medan
Tri Wahyudi
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut
Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumut
Imam Suyudi
Warnai Hari Kemerdekaan RI ke-78, LPKA Medan Menggelar Upacara Bendera |
![]() |
---|
LPKA Medan-BKPRMI Kota Medan Jalin Komitmen Perkuat Pembinaan Spiritual Anak Binaan |
![]() |
---|
Kepala LPKA Medan: Humas Berperan Penting Sebagai Leading Sector Pemberitaan Dalam Manajemen Media |
![]() |
---|
Sambut Peringatan Hari Anak Nasional, LPKA Kelas I Medan Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting |
![]() |
---|
Jadi LPKA Percontohan, LPKA Medan Dukung Upaya yang Dilakukan Ditjenpas, Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.