Berita Viral
Telak! MUI dan PA 212 Dibikin Malu Hasil Survei Tolak Konser Coldplay, Respondennya Berpendidikan
MUI dan PA 212 dibikin malu sama hasil survei soal penolakan konser Coldplay di Indonesia. Begini hasil survei SMRC melalui responden berpendidikan
TRIBUN-MEDAN.COM – MUI dan PA 212 dibikin malu sama hasil survei tolak konser Coldplay di Indonesia.
Melalui hasil survey SMRC, disimpulkan tidak ada penolakan signifikan terhadap konser Coldplay seperti yang dikoarkan oleh MUI dan PA 212.
Bahkan yang menolak konser Coldplay karena band tersebut mendukung hak-hak LGBT seperti yang dikatakan MUI dan PA 212 jumlahnya pun sangat kecil.
Inilah hasil survei bertajuk “Sikap Publik atas Rencana Konser Coldplay di Indonesia” yang dilakukan oleh SMRC (Saiful Mujani Research and Consulting).
Adapun survei tersebut dilakukan melalui telepon pada 23-24 Mei 2023, dengan metode random digit dialing (RDD).
Yakni memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 915 responden dipilih melalui proses telepon secara acak.
Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
“Secara umum tidak ada penolakan yang signifikan terhadap konser band Coldplay,"
"Yang menolak konser Coldplay karena band tersebut mendukung hak-hak LGBT jumlahnya sangat kecil,” kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, Selasa (30/5/2023).
Kesimpulan dari hasil survei tersebut juga menyebut bahwa secara politik (dukungan partai dan capres) dan sosial kedatangan Coldplay diterima.
Konser Coldplay diterima sebagai kegiatan seni lepas dari urusan grup ini bersikap toleran atau mendukung hak-hak LGBT.
“Secara politik, pendukung semua partai dan bakal calon presiden mayoritas bersikap begitu,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, pandangan sekelompok elite yang menolak konser Coldplay karena band tersebut dinilai mendukung hak-hak LGBT dinilai tidak mencerminkan sikap publik.
Ia juga menjelaskan, tingkat kesukaan (likeability) pada Coldplay lebih tinggi pada warga di perkotaan, berusia lebih muda, pendidikan lebih tinggi, dan berpendapatan lebih besar.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.