Kesaksikan Penumpang Kereta India

Kesaksikan Penumpang Selamat Laka 3 Kereta Api Menewaskan 288 Orang: Jeritan Tolong Bersahutan!

Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kereta di India pada Jumat (2/6/2023) telah menewaskan sebanyak 288 orang.

Editor: M.Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan tiga kereta di India pada Jumat (2/6/2023) telah menewaskan sebanyak 288 orang.

Seorang penumpang selamat memberikan kesaksiannya. Saat kejadian, jeritan minta tolong saling bersahutan.

Dikutip dari Tribunnews.com pada Sabtu (3/6/2023), salah satu penumpang kereta yang selamat itu bernama Vandana Kaleda.

Ia menceritakan kesaksiannya ketika kecelakaan kereta terjadi.

Dengan mata berkaca – kaca Kaleda mengaku dirinya merasakan guncangan keras saat kereta yang ditumpangi keluar dari jalur rel.

Ia mengatakan, saat dirinya keluar dari kamar mandi, tiba-tiba kereta miring.

Vandana mengalami kehilangan keseimbangan. Diungkapkan, kondisi semua kacau.

Sejumlah penumpang mulai berjatuhan. Ia mengaku terkejut dan tak mengerti apa yang terjadi hingga saat itu bahkan pikirannya berhenti.

"Ketika saya melangkah keluar dari kamar mandi, tiba-tiba kereta miring. Saya kehilangan keseimbangan. Semuanya kacau balau. Orang-orang mulai saling berjatuhan dan saya terkejut dan tidak mengerti apa yang terjadi. Pikiran saya berhenti," ujar Kaleda.

Tak lama kemudian, terdengar keras dentuman suara saat kereta saat kereta Howrah Superfast Express yang melaju dari Yeshwanthpur ke Howrah menabrak gerbong Coromandel Express.

Sementara itu kesaksian penumpang selamat lainnya, Anubha Das mengaku semuanya hancur.

Terjadi pertumpahan darah di rel karena banyak korban yang kehilangan anggota badannya.

“Semua hancur, tubuh tanpa anggota badan dan pertumpahan darah di rel," kata penumpang yang selamat, Anubha Das, seperti yang dikutip dari independent.co.

Ia mengaku situasi mengerikan, dengan jeritan dan ratapan korban luka dan kerabat korban yang tewas.

“Jeritan dan ratapan korban luka dan kerabat korban tewas sangat mengganggu. Itu mengerikan dan menyayat hati," tambah Das. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved