Dugaan Kasus Pembunuhan
Kasus Mahasiswi USU yang Ditemukan Tewas, Orangtua Angkat Dilaporkan Pemalsuan Surat Ahli Waris
Keluarga mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila, mendatangi Polrestabes Medan untuk melaporkan ayah angkatnya bernama Mawardi.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Keluarga mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila, mendatangi Polrestabes Medan untuk melaporkan ayah angkatnya bernama Mawardi.
Menurut Oki Andriansyah pengacara keluarga, pihaknya mendapatkan bukti surat ahli waris yang diduga dipalsukan oleh ayah angkatnya.
Surat tersebut diduga dibuat oleh ayah angkatnya, untuk menguasai rumah yang diwariskan kepada Mahira oleh ibu angkatnya.
"Kedatangan kami ingin melaporkan dugaan pemalsuan yang berkaitan dengan kematian Mahira Dinabila," kata Oki kepada Tribun-medan, Kamis (8/6/2023).
"Di sini kita ada bukti autentik, kita memiliki foto ini, ini bukan Mahira Dinabila, ada setempel jari. Ini bukti kita untuk mengungkap kematian Mahira Dinabila," sambungnya.
Ia menjelaskan, surat yang diduga palsu tersebut memang sengaja dibikin sebelum Mahira agar ayah angkatnya bisa menguasai rumah yang diwariskan kepada mahasiswi USU tersebut.
"Dipergunakan bisa untuk balik nama, BPJS juga bisa segala jenis, hak-hak Dinabila di rampas, dirugikan. Suratnya pernyataan ahli waris," sebutnya.
Oki pun berharap, dengan ditemukannya surat palsu ini bisa menjadi petunjuk untuk mengungkap penyebab kematian korban yang diduga dibunuh.
"Indikasinya itu, dugaannya berkaitan dengan masalah harta, kalau perampokan ada hilang, ini tidak ada," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia dan pihak keluarga juga berharap kepada pihak kepolisian agar bisa segera mengungkapkan kasus tersebut.
"Harapan kita supaya cepat ini pihak kepolisian bertindak cepat, motif nya sudah kelihatan, harta motifnya. Nggak ada motif yang lain," tuturnya.
Sebelumnya, Seorang mahasiswi USU bernama Mahira Dinabila, ditemukan tewas di dalam rumah orang tua angkatnya di Komplek Rivera, Kecamatan Medan Amplas.
Penemuan mayat dalam kondisi yang mengenaskan ini pertama kali ditemukan oleh keluarga korban, pada Rabu (3/5/2023) lalu.
Karena mereka curiga, pihak keluarga meminta agar pihak kepolisian melakukan autopsi ulang terhadap jenazah.
Namun, hingga kita belum ada hasil dari autopsi yang dilakukan petugas tersebut.
(cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.