TKI Ilegal
Puluhan TKI Ilegal yang Diamankan Polres Sergai Ternyata Berasal dari Berbagai Daerah di Indonesia
Polres Sergai mengatakan ada puluhan orang TKI ilegal yang ternyata baru saja pulang dari Malaysia. Sebagian lainnya sudah berpencar
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI- Kapolres Sergai, AKBP Oxy Yudha Pratesta mengatakan, pihaknya ada mengamankan 20 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal di Dusun II, Desa Bagan Kuala, Kabupaten Serdangbedagai.
Menurut Oxy, sebenarnya jumlah TKI ilegal ini ada 75 orang yang diangkut menggunakan satu kapal.
Namun, setelah sampai di darat, mereka berpencar.
Dari pendataan polisi, dari 20 orang TKI ilegal yang diamankan, ternyata ada anak di bawah umur.
Baca juga: INI Wajah Tiga Penyelundup TKI Ilegal yang Diringkus Polda Sumut, Dua Lagi Buron
Pihaknya juga mengamankan empat orang laki-laki yang bertindak sebagai sopir pengangkut orang.
"Masing-masing dari beberapa wilayah berbeda yang berasal dari Aceh, Sumbar, Lampung, Jabar, Jateng, NTT, NTB, Sultra," kata Oxy, Selasa (13/6/20230.
Seluruh PMI ilegal yang tiba dari Malaysia di Kabupaten Sergai sejak Minggu malam kemarin pun sudah dikembalikan ke daerah asalnya.
Oxy menyebutkan, para PMI ilegal mengarungi perairan Selat Malaka Malaysia menuju Indonesia menggunakan kapal.
Katanya, para PMI tersebut sudah beberapa tahun bekerja di Malaysia tapi tidak memiliki dokumen dan paspor.
Baca juga: Inilah Wajah Penyelundup TKI Ilegal yang Diringkus Polda Sumut, Gerry Lee, Ko Bacang dan Aboi
Seluruh PMI ilegal terpaksa kabur seiring razia yang digelar oleh pemerintah di sana.
Rencananya para PMI ilegal akan berlabuh di Kabupaten Dumai Riau.
Namun, kerena ketatnya pengawasan, mereka memutar arah dan tiba di Kabupaten Serdangbedagai.
Setelah didata, seluruh PMI ilegal ini sudah dikembalikan ke keluarganya masing masing.
Baca juga: Dua Wanita Penyalur TKI Ilegal Cuma Divonis 4 Tahun Penjara oleh Hakim PN Medan
"Bahwa menurut penjelasan para pekerja migran Indonesia tersebut mereka sebelumnya bekerja di Malaysia namun masuknya tidak melalui agen penyalur resmi hanya dengan memakai paspor melancong,"
"Karena adanya kebijakan pemerintah Malaysia merazia maka mereka bermaksud pulang ke Indonesia direncanakan dengan tujuan Dumai namun karena situasi penjagaan yang ketat maka kapal menurunkan seluruh PMI di perairan pantai Bedagai. Dan suruh PMI sudah dikembalikan ke wilayahnya masih masing," sambung Oxy.
Sementara Lilis Karlina, satu diantara TKI ilegal yang diamankan mengaku sudah bekerja di Malaysia sejak tahun 2015.
Katanya, dia pergi ke Malaysia dari Batam dengan paspor pelancong.
Hingga ia mulai bekerja sebagai cleaning service, Lilis mengaku dibantu oleh seorang agen.
Baca juga: Eliyani, Makelar Perdagangan Orang Asal Langkat Ditangkap Bersama Dua Orang Korbannya
"Kerja sebagai cleaning service selama 8 tahun ini dan menikah dengan sesama pekerja migran bekerja di berbagai tempat atau majikan," kata Lilis.
Namun, dia terpaksa minggat dari Malaysia karena adanya razia yang digelar di sana.
Lilis, suami dan anaknya kemudian menumpang kapal melewati perairan dua negara dan tiba di perairan Sergai.
"Karena beberapa hari yang lalu ada razia besar-besaran dari Polisi Diraja Malaysia, dia, suaminya dan anaknya serta beberapa teman senasib nekat pulang ke Indonesia jalan belakang. Kalau TKI ilegal sempat tertangkap Polisi Malaysia, bakal dapat bencana karena mereka itu sadis dan kejam. Bukan hanya dipukuli, tapi harta kita juga dirampas dan baru di buang ke pulau- pulau terpencil dekat negara Indonesia," ujar Lilis.
Dia pun mengucapkan terimakasih atas pertolongan yang dilakukan Polres Sergai dan telah mempertemukan dia dengan anak setelah sempat terpisah.
"Sayan ucapkan terimakasih kepada polisi sudah memperlakukan kami dengan baik dan juga anak saya sudah dipertemukan setelah sempat berpisah. Dan kami akan juga dibantu dipulangkan ke Tegal," tutupnya. (cr17/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.