Tewasnya Mahasiswi USU
Diprotes Mahasiswa, Kapolrestabes Medan Sebut Labfor Polda Sumut Lamban Faktakan Kematian Mahira
Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda mengungkap kendalanya dalam memfaktakan kematian mahasiswi USU, Mahira Dinabila.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda mengungkap kendalanya dalam memfaktakan kematian mahasiswi USU, Mahira Dinabila.
Valentino menyebut, kendala yang dialami ialah di Laboratorium Forensik Polda Sumut.
Labfor yang dipimpin Kombes Teguh Yuswardhie hingga saat ini belum memberikan hasil pemeriksaannya untuk mengungkap misteri kematian Mahira.

Kata Valentino, ada jaringan yang harus dibekukan lalu diperiksa yang terkandung di dalamnya.
"Iya, di Labfor (kendalanya). Untuk memberikan keterangan secara tertulis karena ada jaringan yang melalui proses, harus dibekukan," kata Kombes Valentino Alfa Tatareda.
Namun demikian, Valentino memprediksi dalam 1-2 hari ini hasil pemeriksaan baik digital forensik, autopsi dan pemeriksaan laboratorium bisa segera rampung dan bisa diumumkan.
"Yang menentukan waktu ini memang secara ilmiah oleh Labfor sehingga kita menunggu. Koordinasi dengan Kalabfor juga mudah-mudahan 1-2 hari ini kita (bisa) mempercepatnya," tutupnya.
Dari hasil penyelidikan sementara, Polisi menduga Mahira meminum racun potas atau sianida yang dicampur menggunakan minuman teh manis untuk membantu.
Dugaan itu berdasarkan alat bukti yang pihaknya temukan.
"Alat bukti untuk membantu itu pakai teh manis itu ada. Kira-kira gitu. Ini masih penyelidikan memang, dugaan kita seperti itu,"kata Kombes Valentino Alfa Tatareda.
Selain itu, Polisi juga menemukan bahwa racun itu diduga dipesan Mahira dari Bogor, Jawa Barat.
Penyidik juga disebut telah terbang ke sana untuk memeriksa pengirim.
Temuan ini diduga didapati dari riwayat pemesanan atau aplikator yang ditemukan Polisi.
Sehingga Polisi meyakini kalau Mahira Dinabila tewas diduga minum racun, bukan bunuh diri.
"Pemesanan lewat salah satu aplikator yang sudah kita periksa disana benar-benar memang almarhumah memesan. Kemudian pengirimannya di Bogor, betul-betul mengirim ke almarhum. Yang dipesan itu racun, potas."
Sebelumnya, seorang mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), ditemukan tewas di kediaman ayah angkatnya, Rabu 3 Mei 2023 lalu.
Saat ditemukan, bagian kepalanya nyaris jadi tengkorak, sementara tubuhnya masih utuh.
Untuk memastikan penyebab kematiannya polisi membongkar makamnya. Namun hingga kini hasilnya tak kunjung selesai.
(cr25/tribun-medan.com)
FBI Peringatkan Modus Penipuan Share Screen WhatsApp: Ancaman Global Menyasar Pengguna Indonesia |
![]() |
---|
2 Sosok Mantan OB dan Driver Ojol yang Buat Prabowo Hormat, Cuan Rp 120 Miliar Gak Pakai Korupsi |
![]() |
---|
Asa Baru Orangtua Bocah Labuhanbatu Usai Jalani Operasi Bypass Otak Pertama di Sumut |
![]() |
---|
5 Bulan Berlalu, Laporan Mahasiswi UINSU Diduga Dilecehkan Ustaz Belum Penetapan Tersangka |
![]() |
---|
PILU Santri NA Terpaksa Diamputasi Tangannya Agar Bisa Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.