Berita Internasional

Paksa Tes DNA karena Curiga Sang Anak Tak Mirip Dengannya, Pria Ini Kaget saat Tahu Hasilnya

Pria curiga sang anak tak mirip dengan dirinya sehingga memaksa melakukan tes DNA. Tak disangka hasilnya membuatnya tak percaya.

TRIBUN MEDAN/HO
Pria curiga sang anak tak mirip dengan dirinya 

TRIBUN-MEDAN.com – Pada dasarnya pernikahan merupakan peristiwa penting dalam kehidupan seseorang.

Jadi pilihlah pasangan dengan hati-hati namun meskipun demi banyak orang yang cepat jatuh cinta, menikah dengan terburu-buru hingga terjadi hal-hal yang tak diinginkan seperti pria curiga sang anak tak mirip dengan dirinya.

Kisah pria curiga sang anak tak mirip dengan dirinya menyebabkan keretakan dalam pernikahan.

Dikutip dari eva.vn, kisah pria curiga sang anak tak mirip dengan dirinya itu menimpa rumah tangga pasangan yang baru menikah empat tahun lalu.

Pasangan tersebut adalah Tuan Trieu Khac Chi dan Nyonya Luong Dan Loi yang awalnya bertemu melalui teman.

Luong diketahui berusia 7 tahun lebih tua dari Trieu.

Meski umurnya lebih tua namun wanita itu sangat cantik, menawan dan lembut, maka tak heran Trieu jatuh cinta sejak pertemuan pertama.

Hal itu pula yang membuat keduanya dengan cepat menjalin hubungan cinta.

Namun karena alasan pekerjaan, keduanya harus menjalani hubungan jarak jauh.

Meskipun demikian keduanya bertemu untuk merayakan satu minggu kebersamaan.

Kemudian dua bulan kemudian Luong memberi tahu Trieu bahwa ia hamil.

Kabar ini bagaikan sambaran petir bagi pria berusia 20 tahun itu.

Namun karena tanggung jawabnya ia tetap menikahi Luong dan menjadikannya istrinya.

Namun karena keputusan tergesa-gesa untuk menikah tanpa pemahaman yang mendalam inilah yang menimbulkan premis yang berujung pada konflik di antara keduanya.

Seiring berjalannya waktu, melihat putrinya yang berusia 4 tahun semakin tak seperti dirinya.

Sang suami mulai ragu apakah anak itu adalah anak kandungnya.

Setiap kali ia mendengar orang luar mengomentari kemiripan anak itu dengan ibunya, ia memiliki perasaan campur aduk di dalam hatinya.

Selain itu, setiap hariTrieu memikirkan hari-hari yang dihabiskan pasangan itu bersama sebelum menikah, ia merasa masa kehamilan sang istri aagak salah.

Selain itu, saat hamil, istrinya juga mengalami gejala lain yang tak biasa yang membuat kecurigaannya semakin besar.

Hal itu pula yang membuat Trieu ingin mengakhiri status suami istri mereka, namun istrinya selalu menolak dengan berbagai alasan.

Menghadapi kecurigaan suaminya, Luong merasa terhina, ia berpikir bahwa suaminya dengan sengaja melakukan hal itu lantaran memiliki wanita simpanan di luar sana.

Usut punya usut, ternyata Luong memiliki foto mesra suaminya dengan wanita lain lengkap dengan rekaman audio percakapan intim antara dia dan selingkuhannya.

Dihadapkan dengan bukti "kuat" ini, Trieu duduk diam dan tak mengatakan apa-apa, seolah-olah secara implisit mengakui segalanya.

Luong menambahkan bahwa sejak keduanya menikah, sang suami tak hanya tak memiliki keinginan untuk maju, khawatir bekerja untuk mendapatkan uang, tetapi ia juga bermain dengan wanita lain di luar.

Adapun kecurigaannya pada anak mereka, Luong menegaskan bahwa itu adalah benar darah daging Trieu, ia tak menipu dan kemudian memaksanya untuk "bertanggung jawab".

Dalam keputusasaan, Luong mengatakan bahwa jika suaminya tak mempercayainya dan bersikeras melakukan tes DNA untuk memeriksa paternitas dan setelah hasilnya tersedia, mereka akan segera bercerai.

Alasan mengapa dia tak ingin melakukan tes DNA pada awalnya adalah karena ia takut sang putri akan terluka nanti, tetapi di bawah tekanan suaminya untuk membuktikan bahwa ia tidak bersalah, ia harus menggigit giginya dan membiarkan sang suami melakukan tes DNA dan memberikannya jawaban yang memuaskan.

Dan benar saja hasil tes DNA menunjukkan bahwa Trieu dan putrinya adalah ayah dan anak kandung.

Hal itu tentu saja mengembalikan kepolosan sang istri.

Namun, wajah pria itu menunjukkan ketidakpercayaan bercampur kekecewaan, bukan kegembiraan saat mengetahui bahwa itu adalah anak kandungnya.

Tampaknya Trieu tak dapat menerima hasil ini, tetapi ia jelas tak dapat mengatakan apa-apa lagi di atas kertas hitam putih.

Namun meskipun demikian Trieu tetap tak menyesal atau merasa bersalah dengan istrinya, ia tetap memilih untuk bercerai.

Luong yang sudah tau bahwa sang suami memiliki wanita lain di luar sana pun tak ingin mempertahankan suami seperti itu.

Ia akhirnya memutuskan untuk bercerai dan menerima hak asuh anak.

Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan antara suami dan istri dalam sebuah pernikahan.

Jika tak ada kepercayaan antara suami dan istri, hanya kecurigaan, cepat atau lambat akan mudah bertengkar, menciptakan peluang bagi orang ketiga untuk masuk yang kemungkinan besar akan berakhir pada perceraian.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved