Berita Viral
Viral Orangtua Siswa Protes Minta Prosesi Wisuda Dihapus, Gibran : Jangan Terlalu Berlebihan Lah Ya
Baru-baru ini tengah viral di media sosial orangtua siswa yang meminta prosesi wisuda di sekolah dihapus saja karena merogoh kocek yang besar
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
TRIBUN-MEDAN.COM – Baru-baru ini tengah viral di media sosial orangtua siswa yang meminta prosesi wisuda di sekolah dihapus.
Para orangtua menilai adanya prosesi wisuda di sekolah merogoh kocek yang banyak.
Hingga para orangtua itupun meminta agar prosesi wisuda dikembalikan layaknya sedia kala yakni diperuntukkan untuk perguruan negeri saja.
Adapun hal tersebut dikeluhkan para orangtua di Kabupaten Tuban atau Pemiliki akun @Nga*****ul, melalui unggahannya di salah satu grup Facebook yang ada di Kabupaten Tuban.
Hal tersebut, seperti yang dikeluhkan oleh salah seorang masyarakat di Kabupaten Tuban atau Pemiliki akun @Nga*****ul, melalui unggahannya di salah satu grup Facebook yang ada di Kabupaten Tuban.
Dalam cuitannya yang mengundang ratusan like dari warganet tersebut, meminta agar prosesi wisuda hanya diperuntukkan untuk perguruan negeri saja.
"Kembalikan wisuda hanya untuk perguruan tinggi, monggo para guru komenipun," tulisnya.
Adanya unggahan tersebut, sontak membuat warganet berbondong-bondong untuk memberikan komentar atau pendapat pribadinya dan menyetujui, apabila prosesi wisuda untuk TK hingga SMA digelar secara sederhana.
Para orangtua pun menilai atribut wisuda seperti menggunakan riasan wajah, hingga baju kebaya yang digunakan dalam prosesi wisuda tersebut, dirasa cukup memberatkan para orangtua lantaran biaya yang dikeluarkan cukup mahal.
Baca juga: Paman dan Keponakan Nekat Begal Pedagang Nasi Goreng Hanya Karena Uang Rp 200 Ribu: Untuk Mabuk
Hal inipun tampaknya turut jadi perhatian Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Apalagi, tren yang menggunakan toga itu dikabarkan merogoh kocek dari kantong pribadi orangtua siswa.
Saat awak media berusaha meminta tanggapannya terkait maraknya prosesi wisuda di sekolah, Gibran mengaku terkejut.
"Do protes to? Cah cilik og yo do wisuda (Pada protes ya? Anak kecil kok ya diwisuda)," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (15/6/2023).
Meski begitu, orang nomor satu Kota Bengawan sejak Februari 2021 ini menyerahkan keputusannya ke sekolah dan orangtua siswa.
"Ya sak-sak e. Ya kalau orangtuanya enggak protes yo rapopo tapi enggak harus di hotel," tambah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.