Rusia vs Ukraina

Ukraina Kembali Rebut 7 Wilayah, Kini Hal Mengerikan Bisa Terjadi, Putin Keluarkan Senjata Nuklir

Puluhan mayat tentara Rusia tergeletak di sepanjang jalan menuju wilayah Storozheve di Ukraina yang baru dibebaskan. 

|
Editor: AbdiTumanggor
AFP
Ukraina Kembali Rebut 7 Wilayah, Putin dikabarkan telah mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia. (AFP) 

Di sisi lain, ia memperingatkan musuh masih melakukan perlawanan yang kuat.

“Di sana, angkatan bersenjata menghadapi penambangan terus menerus di lapangan, penggunaan drone kamikaze, penembakan yang intens, dan musuh tentunya tidak mudah menyerahkan posisinya. Itu sebabnya ada pertempuran di mana-mana dan konfrontasi yang kuat," kata Hanna Maliar, dikutip dari CNN Internasional.

Pada hari ini, sejumlah front Ukraina melakukan upaya ofensif dan defensif.

Artinya ada pasukan yang menyerang Rusia di beberapa wilayah dan ada yang melakukan pertahanan diri. Namun, ia mengklaim Rusia tidak dapat mengambil lebih banyak wilayah.

Hanna Maliar mengklaim pasukan Ukraina berhasil maju 3 kilometer di Bakhmut selama 10 hari terakhir.

putin sebar senjata nuklir taktis
Putin kirim senjata nuklir taktis ke Belarusia.

Presiden Putin Pertimbangkan Rebut Ibu Kota Ukraina

Sementara, Presiden Rusia, Vladimir Putin, tampaknya mempertimbangkan soal merebut Kyiv, Ibu Kota Ukraina.

Diketahui, pasukan Rusia gagal merebut Kota Kyiv melalui serangan yang diluncurkan hanya beberapa jam setelah peluncuran invasi pada 24 Februari 2022 lalu.

"Pasukan Rusia sudah berada di dekat Kyiv. Haruskah kita kembali ke sana atau tidak? Mengapa saya mengajukan pertanyaan retoris seperti itu?" kata Putin kepada 18 responden dan blogger perang Rusia di Kremlin yang tayang di TV pemerintah Rusia, Rabu (13/6/2023). "Hanya saya yang bisa menjawabnya sendiri," kata Putin.

Selain itu, Vladimir Putin mengatakan, mobilisasi lebih lanjut akan tergantung pada apa yang ingin dicapai Rusia dalam perang Ukraina. "Rusia tidak memerlukan darurat militer nasional dan akan terus menanggapi pelanggaran garis merah," katanya.

"Banyak orang di Amerika Serikat tidak menginginkan Perang Dunia III, meski Washington memberi kesan mereka tidak takut akan eskalasi," lanjutnya, dikutip dari Reuters.

Putin Jawab Pertanyaan soal Mobilisasi Pasukan

Dalam pertemuan itu, Vladimir Putin juga mendapatkan pertanyaan apakah ia akan memobilisasi pasukan untuk menghadapi serangan balasan Ukraina.

"Tidak perlu hari ini," kata Putin ketika menjawab pertanyaan Alexander Sladkov, salah satu blogger perang yang hadir saat itu.

Vladimir Putin kemudian menambahkan, kebutuhan mobilisasi akan ditentukan oleh tujuan operasi militernya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved