Rusia vs Ukraina

Ukraina Kembali Rebut 7 Wilayah, Kini Hal Mengerikan Bisa Terjadi, Putin Keluarkan Senjata Nuklir

Puluhan mayat tentara Rusia tergeletak di sepanjang jalan menuju wilayah Storozheve di Ukraina yang baru dibebaskan. 

|
Editor: AbdiTumanggor
AFP
Ukraina Kembali Rebut 7 Wilayah, Putin dikabarkan telah mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia. (AFP) 

“Apakah kita perlu berbaris di Kyiv? Jika ya, maka kita perlu mobilisasi. Jika tidak, maka tidak,” kata Putin.

"Tidak perlu meluncurkan rancangan kampanye militer baru hari ini," lanjutnya, dikutip dari RT.

Vladimir Putin mengatakan, pasukan Rusia telah menikmati aliran sukarelawan dengan jumlah yang stabil.

Ia menyebut ada lebih dari 150.000 orang yang telah menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia sejak Januari 2023.

Berbicara tentang tujuan mendasar Rusia di Ukraina, Presiden itu menegaskan mereka tetap sama dan Kremlin tidak berencana untuk mengubahnya.

"Misi diadaptasi berdasarkan perkembangan di medan perang," tambahnya.

Sebelumnya, Putin berulang kali menyatakan wilayah Ukraina selatan dan timur yang kini diduduki Rusia, dulunya adalah wilayah Rusia pada masa Kekaisaran Rusia.

Wilayah itu dijadikan bagian dari Ukraina oleh kaum Bolshevik setelah revolusi Bolshevik pada tahun 1917.

SENJATA NUKLIR TAKTIS RUSIA
SENJATA NUKLIR TAKTIS RUSIA - Rudal-rudal balistik Rusia RS-24 Yars dipamerkan di Lapangan Merah dalam parade militer Hari Kemenangan di Moskwa, Rusia, 24 Juni 2020. (AP/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO)

Presiden Putin Keluarkan Senjata Nuklir Taktis dan Telah Ditempatkan di Belarusia

Teranyar, Presiden Vladimir Putin mengkonfirmasi bahwa Moskow telah mengeluarkan senjata nuklir taktis pertama dan telah menempatkannya di Belarusia.

Dikutip BBC, Putin menyampaikan hal tersebut dalam sebuah forum ekonomi utama Rusia di St Petersburg pada Jumat (16/6/2023).

Namun, ia menegaskan bahwa senjata nuklir hanya akan digunakan jika wilayah atau negara Rusia terancam.

Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat (AS) bereaksi atas pengumuman Putin.

Washington menegaskan bahwa tidak ada indikasi Kremlin berencana menggunakan senjata nuklir untuk menyerang Ukraina. "Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken setelah komentar Putin.

Seperti diketahui, Belarus adalah sekutu utama Rusia. Minsk digunakan Rusia sebagai landasan peluncuran invasi besar-besaran Putin ke Ukraina pada Februari tahun lalu. Putin mengatakan transfer hulu ledak nuklir taktis akan selesai pada akhir musim panas.

Ketika ditanya oleh moderator forum tentang kemungkinan penggunaan senjata-senjata itu, dia menjawab: "Mengapa kita harus mengancam seluruh dunia? Saya telah mengatakan bahwa penggunaan tindakan ekstrem dimungkinkan jika ada bahaya terhadap kenegaraan Rusia."

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved