BRI
CERITA UMKM Sanggar Uis Karya Bunda Binjai, Mampu Bangkit dari Krisis saat Pandemi: Sempat Mati Suri
Ade Fitri memproduksi produk-produk kerajinan tangan, bermula dari tenunan Uis Karo dan berinovasi ke berbagai bentuk produk.
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com- Pandemi Covid-19 menjadi pengalaman pahit bagi pelaku UMKM di Sumut.
Masa sulit itu banyak membuat sejumlah pelaku UMKM banting setir hingga menghentikan produksi. Namun, ada juga yang tetap optimis mampu berdiri masa sulit itu.
Semangat itu datang dari pelaku UMKM bernama Ade Fitri, owner UMKM Uis Karya Bunda.
Ade Fitri memproduksi produk-produk kerajinan tangan, bermula dari tenunan Uis Karo dan berinovasi ke berbagai bentuk produk.

Ditemui tribun-medan.com di Sanggar UMKM Uis Karya Bunda di Jalan Tengku Umar, Gang Jambu, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara, Selasa (13/6/2023), Ade menjelaskan caranya bangkit di masa sulit pandemi Covid-19. Bahkan, hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan bahan dasar produk.
Ade menjelaskan di galerinya, selain menghasilkan kain Uis Karo, juga menghasilkan produk seperti baju, tas, kotak tisu, toples, dan kerajinan tangan lain.
"Pandemi kemarin 2019 kita gak bisa jual dan memang betul-betul mati suri,"ujarnya sembari menunjukkan produknya.
Optimisnya untuk bangkit dari masa sulit itu mulai terlihat ketika muncul tawaran dari bantuan pinjaman modal BRI dengan bunga rendah. Bantuan pinjaman modal ini membuat Ade bisa bernafas lega dan setidaknya bisa bertahan di masa sulit itu.
"Pada 2021. Udah mulai geliat, tapi saya tipis modal. Mulailah ngajukan ke BRI untuk pinjaman modal. Mereka tanya, usahanya apa. Saya ceritakan. Awalnya 25 juta (pinjaman), itulah bangkit kami,"ujarnya.
Usai menjelaskan tentang UMKM nya, pihak BRI langsung tertarik untuk menjadikan klaster UMKM binaan BRI. "Dengan bantuan pinjaman dari BRI ini sangat terbantu sekali. Bisa kembali bangkit dan membantu para pelaku UMKM,"ujarnya.
"Enaknya kalau BRI ini memang punya pemerintah, lalu bunga ringan dan tanpa potongan dan karyawan profesional,"ujarnya.
Di samping itu, Ade menjelaskan usahanya ini sudah berlangsung selama tiga generasi. Usaha ini merupakan turun temurun.
"Saya sudah generasi ke empat. Lebih 75 tahun,"ujarnya.
Amatan tribun-medan.com, pada UMKM ini seluruh pekerja merupakan warga sekitar. Para ibu yang bekerja merupakan tetangga. Para tetangga yang bekerja di UMKM ini ternyata niat baik Ade untuk menambah keterampilan dan menambah uang bulanan.
"Terinspirasi dah lama. Dari rumah ke rumah. Sampai pada akhirnya kita bikin kelompok. Masih Uis semua pada akhirnya ada ide untuk bikin produk inovasi,"ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.