Sumut Terkini

Sungai di Sergai Diduga Tercemar Limbah Pabrik, DLH Sebut Masih Tunggu Hasil Uji Laboratorium

Namun sebutnya dari hasil tinjauan yang dilakukan, ada sekitar 5 pabrik yang berada di bantaran sungai Rambung. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Ratusan ikan dan udang mati di sungai Rambung di Dusun II, Desa Sei Parit, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai. Diduga hal itu dipicu pembuangan limbah pabrik. 

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serdang Bedagai masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui kandungan dan baku mutu air sungai Rambung yang diduga tercemar. 

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Laboratorium Lingkungan Hidup Kabupaten Serdang Bedagai, Johanes  Dolar, mengatakan, telah mengambil sampel air dibeberapa titik pada aliran sungai yang tercemar. 

Sampel air itu telah dibawa ke laboratorium yang ada di Medan untuk diteliti. 

"Sudah kita ambil sampel dan telah dikirim ke laboratorium yang ada di Medan untuk diteliti. Sampai saat ini masih menunggu dari uji lab" ujar Johanes, Kamis (22/6/2023). 

Johanes mengatakan, hasil uji laboratorium akan menjadi dasar untuk dapat memastikan penyebab ditemukannya banyak ikan yang mati di aliran sungai Rambung beberapa waktu lalu. 

Dibutuhkan waktu 14 hari untuk dapat mengetahui hasil uji laboratorium. Namun kata Johanes waktu itu bisa mundur melihat jadwal tunggu uji laboratorium. 

"Nanti kalau hasil laboratorium keluar baru kita tau apa sebab yang terjadi, apakah ada pencemaran atau seperti apa. Untuk waktu butuh 14 hari, namun jika daftar tunggu tidak ada, karena kan laboratorium yang punya sertifikasi tidak banyak jadi jika di sana banyak juga yang melakukan pengujian bisa saja menunggu," ujar dia. 

Johanes pun belum dapat memastikan kapan waktu hasil uji laboratorium.

Dia juga belum bisa memastikan penyebab banyaknya ikan yang mati di aliran sungai. 

Namun sebutnya dari hasil tinjauan yang dilakukan, ada sekitar 5 pabrik yang berada di bantaran sungai Rambung. 

Pabrik-pabrik itu bergerak dalam bidang pengelolaan sawit dan ubi kayu. Johan menambahkan jika hasil laboratorium telah keluar nantinya akan diserahkan kepada Polres Sergai. 

"Untuk waktu belum dapat dipastikan kapan akan keluar namun yang pasti sampel air sudah dikirim. Kalau untuk aktivitas pabrik memang di sekitar bantaran sungai ada aktvitas pabrik pengelolaan sawit dan ubi," katanya. 

"Nanti hasilnya akan kita serahkan ke Polres Sergai juga sebagai bagian dari penyelidikan," tutup Johanes. 

Sebelumnya ribuan ikan hingga udang ditemukan mati di aliran sungai Rambung, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai pada Sabtu (3/6/2023) lalu. 

Suyono salah satu warga sekitar sungai mengatakan, sangat banyak ikan kecil seperti ikan Paitan, Keting hingga udang yang ditemukan pingsan dan mati. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved