BRI
Sanggar Uis Karya Bunda Binjai Manfaatkan Transaksi Digital Tekan Risiko Penipuan
Ade mengungkapkan penerapan pembayaran digital sebagai upaya pelaku UMKM mengikuti perkembangan digital.
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com - UMKM Sanggar Uis Karya Bunda telah menerapkan sistem pembayaran berbasis digital.
Owner Uis Karya Bunda, Ade Fitri mengungkapkan penggunaan pembayaran digital telah dimulai sejak bergabung menjadi nasabah BRI atau sekitar tahun 2021.
Ia telah menyediakan barcode Qris di gerai produknya.
Ade mengungkapkan penerapan pembayaran digital sebagai upaya pelaku UMKM mengikuti perkembangan digital.
Menurutnya, pelaku UMKM memang perlu berinovasi dalam sistem penjualan dan pemasaran.
Sistem pembayaran digital bisa mempermudah penjualan untuk pelanggan yang dari luar kota.
Biasanya, kata Ade, pelanggan dari luar kota akan melakukan pemesanan melalui chat WhatsApp mau pun Instagram.
Lalu, pembayaran bisa dilakukan sistem transfer.
Untuk mempermudah, Ade telah menggunakan BRIMobile atau BRIMO dalam keseharian.
"Kita sistem PO dan online. Sampai Jakarta, Kalimantan dan Batam. Reseller di luar sumut ada juga di pekanbaru. Jadi sistemnya transferkan, maka udah pakai BRIMO, langsung tahu kalau udah masuk uangnya,"ujar Ade saat diwawancarai di Sanggar Uis Karya Bunda, di Jalan Tengku Umar, Gang Jambu, Kelurahan Nangka, Kecamatan Binjai Utara, Selasa (13/6/2023)
Penggunaan BRIMO, kata Ade dapat menjauhkan dari resiko penipuan hingga tidak lagi repot dalam transaksi.
"Kita pakai digital. Kalau yang cash kadang takut resiko besar. Dari pengalaman, sebenarnya ini simpel dan mudah,"ujarnya sembari mengatakan untuk penjualan dari e-commerce masih menggunakan milik Pemerintah Provinsi Sumut.
Sementara, untuk penggunaan Qris, Ade mengungkapkan sempat dibantu oleh karyawan BRI. Pihak BRI, kata Ade cukup membantu dalam penerapan pembayaran menggunakan Qris.
"Pihak BRI cukup membantu dari segala fasilitas dan pendampingan,"ujarnya.
Ade menceritakan pelanggan yang menggunakan Qris memang tidak terlalu banyak, tetapi ada saja pelanggan yang menanyakan barcode. Sehingga, ia tidak lagi bingung ketiak ditanya terkait Qris.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.