Idul Adha 2023
11 Hidangan Khas Idul Adha dari Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Rendang hingga Kari Kambing
Setiap daerah di Indonesia memiliki hidangan yang wajib disantap saat hari raya besar seperti Idul Adha.
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Merayakan Idul Adha tidak lengkap rasanya tanpa menyantap hidangan tradisional Indonesia yang lezat bersama keluarga.
Setiap daerah di Indonesia memiliki hidangan yang wajib disantap saat hari raya besar seperti Idul Adha.
Berikut ini adalah beberapa hidangan khas Idul Adha dari berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah hidangan wajib, jadi Anda tidak akan merasa puas jika tidak menyantapnya.
1. Aceh; Gulai Kambing
Gulai kambing adalah salah satu hidangan khas Aceh. Kari kambing di Kabupaten Bener Meriah, Aceh merupakan salah satu hidangan yang paling terkenal. Penduduk setempat biasanya menyebut kari kambing ini sebagai kua siew kameng.
Kua Sie Kameng adalah makanan pokok dalam perayaan tradisional Aceh seperti khitanan, pernikahan, pengorbanan bayi, dan hari besar Islam seperti Idul Adha.
Biasanya, kuah siew kameng disantap dengan nasi atau roti canai.
2. Sumatera Utara; Kari Kambing
Tidak hanya di Aceh, di Sumatera Utara juga terdapat kari kambing yang sering disajikan sebagai hidangan utama, tidak hanya saat Idul Adha, tapi juga di hari-hari biasa.
Kari adalah hidangan khas India yang telah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, di mana hidangan ini dapat ditemukan di seluruh penjuru negeri dan hadir dalam berbagai nama, bentuk, wujud, dan cita rasa.
Kari Medan dikenal memiliki rasa yang paling ringan di antara kari India dan Aceh. Kari Medan berpadu indah dengan masakan Melayu. Kari yang dulunya dimasak dengan susu, kini dimasak dengan santan.
3. Sumatera Barat; Rendang
Rendang adalah makanan favorit banyak orang saat Idul Adha.
Hidangan daging ini dimasak dalam waktu yang lama dengan api kecil selama setidaknya delapan jam, dan beberapa orang mungkin memasaknya hingga 24 jam hingga bumbunya mengering dan menghitam.
Proses ini memungkinkan semua bumbu meresap hingga ke bagian terdalam daging. Proses memasak ini juga merupakan proses pengawetan alami yang membuat rendang dapat bertahan lebih lama.
Tradisi memasak merandang atau rendang juga menjadi bagian dari rutinitas harian masyarakat Sumatera Barat menjelang Idul Fitri dan Idul Adha.
4. Banten; Rabeg
Perpaduan hidangan oriental dengan kecap lokal, Rabeg memiliki cita rasa yang khas.
Rabeg biasanya terbuat dari daging dan jeroan kambing yang dimasak dengan rempah-rempah seperti tomat, garam, merica, gula merah, kayu manis, pala, dan kecap manis.
Hidangan ini konon berasal dari makanan khas Kesultanan Banten. Ketika Sultan kembali ke Banten setelah mencicipi hidangan serupa di Timur Tengah, Rabeg pun tercipta.
5. Jawa Barat; Sate Maranggi
Sate Maranggi dari Purwakarta, Jawa Barat, merupakan alternatif daging sapi. Tidak seperti sate pada umumnya, sate Maranggi mendapatkan rasa manis dan gurih yang khas dari bumbu yang digunakan sebelum memanggang daging.
Bumbunya terdiri dari jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit, cuka, gula merah, dan kecap manis.
6. DKI Jakarta; Gorengan Kambing
Dari Buku Masakan Betawi: Selaksa Rasa & Serita, yang diterbitkan oleh Akademi Kuliner Indonesia, salah satu hidangan khas yang disajikan saat Idul Adha adalah gorengan kambing.
Hidangan ini sangat sulit ditemukan. Anda bisa menemukan beberapa pedagang yang menjual gorengan kambing di daerah Kebon Kakang, Karet Pedurenan, Pejompongan, dan Parung.
Gorengan kambing khas Betawi berbeda dengan gorengan biasa. Gorengan kambing adalah lauk yang terbuat dari daging dan usus kambing yang dimasak dengan santan dan rempah-rempah yang kaya, sehingga rasanya gurih dan beraroma harum.
Secara tampilan, gorengan ini menyerupai gulai kambing, namun bisa juga dikatakan lebih mirip semur karena menggunakan kecap manis.
7.Jawa Tengah; Tengkleng
Tengkleng adalah salah satu hidangan paling terkenal yang menggunakan seluruh bagian kambing, mulai dari daging, tulang, dan usus kambing.
Daging, tulang, dan usus kambing direbus dalam waktu yang lama, sekitar 4-5 jam, dengan 25 jenis bumbu yang dihaluskan, sehingga menghasilkan kaldu kambing yang tidak berbau dan beraroma sangat harum.
Salah satu sensasi paling unik saat menyantap tengkleng adalah, tentu saja, memungut daging yang masih menempel di tulang kambing.
8. Jawa Timur; Krengseng
Makanan khas Jawa Timur ini memiliki ciri khas aroma yang unik yang berasal dari petis. Ini ditandai dengan penggunaan kecap manis, yang memberikan warna coklat gelap.
Rasa krengseng cenderung gurih dan manis. Paling enak disantap dengan nasi putih atau nasi ketupat.
9. Kalimantan Selatan; Daging Masak Tuha
Daging Masak Tuha adalah hidangan daging khas Kalimantan Selatan.
Biasanya disajikan di pesta dan perayaan seperti pernikahan dan acara keluarga. Salah satu ciri khas dari dage masak Tuha adalah penggunaan kacang tunggak pada campuran dagingnya.
10. Gorontalo; Balanga
Balanga adalah hidangan yang dibuat dengan cara memanggang dan mengolah kambing muda.
Hidangan ini dipengaruhi oleh budaya Arab yang datang ke Sulawesi. Seiring berjalannya waktu, balanga dimasak dengan menggunakan bejana masak khusus yang disebut belanga, yang terbuat dari tanah liat atau besi.
Hidangan ini memiliki cita rasa yang kuat dengan menggunakan rempah-rempah seperti jintan dan kapulaga. Makanan ini juga memiliki rasa manis melalui penggunaan kecap.
11. Sulawesi Tenggara; Gore-gore
Gore-gore adalah hidangan khas Sulawesi Tenggara yang terbuat dari daging sapi. Gore-gore adalah alternatif yang bagus untuk hidangan daging selama Idul Adha karena memiliki bumbu yang sederhana dan resep yang sangat mudah.
Gore-gore biasanya dibuat dengan daging sapi dan bumbu-bumbu seperti bawang putih, cabai, tomat, dan air asam jawa, sehingga rasanya cenderung segar dan asam.
(cr30/tribun-medan.com)
Hari Terakhir Libur Idul Adha, Objek Wisata Pantai di Sergai Sepi Pengunjung |
![]() |
---|
Berita Foto: Ribuan Umat Islam Melakasanakan Salat Iduladha di Masjid Raya Al-Mashun Medan |
![]() |
---|
Berita Foto: Warga Adat Kejeruan Metar Bilad Deli Sembelih 1.000 Ekor Domba dan 20 Ekor Lembu |
![]() |
---|
Sapi Kurban Mengamuk saat Disembelih padahal Sudah Dipegangi 12 Orang |
![]() |
---|
Demi Pastikan Aman Dikonsumsi, Disternak Kabupaten Karo Keliling Cek Kesehatan Hewan Kurban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.