Posyandu
Anak-anak Imigran Kini Mendapatkan Layanan Posyandu, Pengungsi Dilatih Jadi Petugas
Anak-anak imigran dari berbagai negara kini mendapatkan pelayanan Posyandu di Kota Medan
Penulis: Husna Fadilla Tarigan |
Anak-anak Imigran Kini Mendapatkan Layanan Posyandu, Pengungsi Dilatih Jadi Petugas
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Tiap anak imigran yang tinggal di Kota Medan kini mulai mendapatkan pelayanan Posyandu.
Pelayanan kesehatan bagi imigran dan pengungsi ini diselenggarakan di Puskesmas Selayang berkat kerjasama dengan International Organisation for Migration (IOM).
Dalam kesempatan ini, anak-anak para imigran tersebut diperiksa kesehatannya.
Menurut National Migration Health Officer IOM, dr Augustinus Leonard Sembiring dan dr Rasta Abdi Dharma Tarigan selaku Kepala Puskesmas Padang Bulan Selayang II, kegiatan posyandu ini diharap menjadi wadah bagi para imigran untuk saling berkomunikasi satu dengan lainnya.
"Harapannya mereka lebih gampang berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama mereka," kata Augustinus, Senin (26/6/2023).
Ia mengatakan, sebenarnya kegiatan ini sudah berlangsung sejak Desember 2022 kemarin.
IOM turut berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Medan.
"Untuk kadernya, kami sudah melakukan training sebelumnya. Jadi trainingnya dilakukan oleh tim dari Puskesmas Selayang. Selama dua minggu, mereka dilatih oleh dokter Taksa," kata Augustinus.
Jika dinilai sudah mahir dalam melayani kegiatan posyandu, maka imigran atau pengungsi yang sudah dilatih itu akan dilepas untuk memberikan pelayanan.
"Tapi, untuk kegiatan yang dia sifatnya intervensi seperti menyuntik, kemudian untuk sifatnya pemberian obat, itu yang melakukan adalah tim dari Puskesmas Selayang. Sedangkan yang sifatnya ke pendataan, pengukuran tensi, tim menimbang itu dari kader yang sudah dilatih," katanya.
Augustinus mengatakan, untuk pelayanan kesehatan kali ini, IOM lebih menargetkan peserta anak-anak dan ibu hamil.
"Selain itu, ada kemarin kita baru buka minta izin juga ke Puskesmas dan Dinkes, boleh enggak kita menyelenggarakan pemberian kontrasepsi di sini, dan syukurnya itu disetujui. Jadi kita sudah mengadakan layanan untuk kontrasepsi juga. Jadi seperti injeksi sama pemberian pil," tambahnya.
Tetapi, untuk yang sifat intervensi seperti pemasangan susuk dan lainnya, belum bisa diberikan.
IOM sendiri, kata Augustinus, akan melanjutkan kegiatan ini sebagai program bulanan dengan menambah beberapa layanan.
"Mudah-mudahan akan berkelanjutan, dan mudah-mudahan bisa dikembangkan. Tidak hanya sebagai posyandu untuk balita dan ibu hamil saja, tapi juga untuk remaja dan lainnya. Karena kita mengadaptasi program yang dimiliki oleh puskesmas," kata Augustinus.
(cr26/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.