Berita Viral
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Ngulah Lagi, Kini Sebut UI Gak Peduli Nasib Mahasiswanya
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ngulah lagi setelah sebelumnya ngancam Presiden Joko Widodo, kini ia menyebut UI tidak peduli dengan nasib mahasiswanya
TRIBUN-MEDAN.COM – Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ngulah lagi.
Setelah sebelumnya Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ngancam Presiden Joko Widodo.
Kini, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengkritik soal UKT dan menyebut Universitas Indonesia tidak peduli terhadap nasib mahasiswa nya.
Melki menyatakan, pihak kampus tidak memahami persoalan yang dihadapi calon mahasiswa baru (camaba).
Melki menyampaikan itu untuk menanggapi pernyataan Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia.
Amelita sebelumnya berujar, belum ada camaba yang mengundurkan diri secara resmi imbas mahalnya uang kuliah tunggal (UKT).
"Bu Amelita sebagai Kepala Humas UI memang tidak paham apa-apa terkait seluk-beluk permasalahan biaya pendidikan," kata Melki melalui pesan singkat, Rabu (28/6/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Ancam Jokowi : Mau Turun Baik-baik atau Berdarah-darah ?
Menurut dia, ketidaktahuan pihak UI soal camaba yang hendak mengundurkan diri karena biaya UKT, menandakan kampus tak peduli dengan nasib mahasiswa.
Melki mengaku, BEM UI mendapatkan informasi soal camaba yang hendak mengundurkan diri dan telah meneruskan informasi tersebut ke pihak Kemahasiswaan UI.
"Ini tanda bahwa UI memang tidak pernah peduli nasib mahasiswanya," tutur Melki.
"Kami mendapat informasi ada camaba yang terancam mengundurkan diri dari fakultas dan bahkan sudah kami teruskan ke Kemahasiswaan UI," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, pihak UI menyebutkan, hingga kini belum ada camaba yang mengajukan pengunduran diri secara resmi imbas mahalnya biaya UKT.

"Sampai sekarang, saya belum mendengar ada (camaba) yang mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi," tutur Amelita melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2023).
Amelita mengaku akan menyampaikan informasi jika ada camaba UI yang mengundurkan diri.
Di sisi lain, Amelita mengakui, ada sejumlah camaba UI yang mengajukan keringanan biaya UKT. Sebab, mereka merasa biaya UKT terlalu mahal.
Untuk mengajukan keringanan biaya UKT, camaba diminta menyerahkan beberapa berkas terkait alasan bahwa UKT harus diturunkan.
Salah satu di antaranya, yakni surat pensiun orangtua.
Baca juga: Masih Ingat Mantan Ketua BEM UI yang Nyebut Dewan Pengkhianat Rakyat? Kini Dia Nyaleg DPRD DKI Loh
Sementara itu, BEM UI sebelumnya mengungkapkan, ada sepuluh camaba yang hendak mengundurkan diri imbas UKT yang mahal.
Mereka hendak mengundurkan diri karena dikenai biaya UKT di atas Rp 15 juta per semester.
Adapun sepuluh camaba itu masuk UI melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) alias jalur undangan.
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Ngulah Lagi, Kini Bahas UKT dan Sebut UI Gak Peduli Nasib Mahasiswa
TRIBUN-MEDAN.COM – Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ngulah lagi.
Setelah sebelumnya Ketua BEM UI Melki Sedek Huang ngancam Presiden Joko Widodo.
Kini, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengkritik soal UKT dan menyebut Universitas Indonesia tidak peduli terhadap nasib mahasiswanya.
Melki menyatakan, pihak kampus tidak memahami persoalan yang dihadapi calon mahasiswa baru (camaba).
Melki menyampaikan itu untuk menanggapi pernyataan Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia.
Amelita sebelumnya berujar, belum ada camaba yang mengundurkan diri secara resmi imbas mahalnya uang kuliah tunggal (UKT).
"Bu Amelita sebagai Kepala Humas UI memang tidak paham apa-apa terkait seluk-beluk permasalahan biaya pendidikan," kata Melki melalui pesan singkat, Rabu (28/6/2023), dikutip dari Kompas.com.
Menurut dia, ketidaktahuan pihak UI soal camaba yang hendak mengundurkan diri karena biaya UKT, menandakan kampus tak peduli dengan nasib mahasiswa.
Melki mengaku, BEM UI mendapatkan informasi soal camaba yang hendak mengundurkan diri dan telah meneruskan informasi tersebut ke pihak Kemahasiswaan UI.
"Ini tanda bahwa UI memang tidak pernah peduli nasib mahasiswanya," tutur Melki.
"Kami mendapat informasi ada camaba yang terancam mengundurkan diri dari fakultas dan bahkan sudah kami teruskan ke Kemahasiswaan UI," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, pihak UI menyebutkan, hingga kini belum ada camaba yang mengajukan pengunduran diri secara resmi imbas mahalnya biaya UKT.
"Sampai sekarang, saya belum mendengar ada (camaba) yang mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi," tutur Amelita melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2023).
Amelita mengaku akan menyampaikan informasi jika ada camaba UI yang mengundurkan diri.
Di sisi lain, Amelita mengakui, ada sejumlah camaba UI yang mengajukan keringanan biaya UKT. Sebab, mereka merasa biaya UKT terlalu mahal.
Untuk mengajukan keringanan biaya UKT, camaba diminta menyerahkan beberapa berkas terkait alasan bahwa UKT harus diturunkan.
Salah satu di antaranya, yakni surat pensiun orangtua.
Sementara itu, BEM UI sebelumnya mengungkapkan, ada sepuluh camaba yang hendak mengundurkan diri imbas UKT yang mahal.
Mereka hendak mengundurkan diri karena dikenai biaya UKT di atas Rp 15 juta per semester.
Adapun sepuluh camaba itu masuk UI melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) alias jalur undangan.
Sebelum ini, Melki juga sempat membuat heboh media sosial karena mengancam Presiden Joko Widodo.
Ancaman Ketua BEM UI Melki Sedek Huang kepada Presiden Joko Widodo pun sebelumnya viral di media sosial.
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menanyakan, apakah Presiden Joko Widodo mau turun secara baik-baik atau berdarah-darah.
Ucapan itu dilontarkannya dalam sebuah video podcast Youtube eks ketum KPK Abraham Samad berjudul "Ketua BEM UI: Presiden Jokowi, Jangan Bunuh Demokrasi & Antikorupsi | Abraham Samad SPEAK UP”.
Di dalam video, Melki membahas perihal kondisi Indonesia hari ini. Melki kemudian menyebut bahwa di tahun ke-10 atau tahun terakhir Jokowi menjadi presiden, apakah ia mau turun secara baik-baik atau berdarah-darah.
"Tahun ke depan adalah tahun ke-10 dan tahun terakhir. Mari kita lihat, apakah Presiden Jokowi ini mau mengakhiri kekuasaannya dengan baik atau dengan berdarah-darah," kata Melki dalam video itu.
Melki di podcsat tersebut juga membahas perihal bahwa saat ini gerakan dari seluruh elemen telah bersatu. Kata ketua BEM UI itu, hal tersebut merupakan gelombang perlawanan yang sangat besar.
Melki juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi sebagai sosok yang menembar ketakutan bagi anak muda untuk bersuara.
Diketahui, Ketua BEM UI satu ini memang kerap dan getol mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi.
Tak hanya pemerintah, Senayan yang dihuni para legislator juga sering dibuat bergetar akibat kritik pedas Melki Sedek Huang, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.
Bahkan mengenai ancamannya kepada Presiden Joko Widodo disebutnya sebagai peringatan.
Melki Ketua BEM UI jugamenyampaikan kalimat yang menjadi sorotan itu dalam konteks pembahasan aspirasi yang disampaikan via surat ke Jokowi.
Dia berharap surat aspirasi tersebut direspons dengan baik dan dilaksanakan oleh Jokowi.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Ketua BEM UI Ngaku Dapat Ancaman setelah Posting Meme Puan Maharani Berbadan Tikus
Baca juga: PERAN Guru Terlibat dalam Penculikan Siswa SMP di Tangerang, Ayah Korban Ungkap Kronologi dan Modus
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.