Fakta Kasus Siswa SD Tewas Dianiaya Kakak Kelas, Sempat Sakit Demam Tinggi Sepulang Sekolah

Awalnya, korban yang mengenyam bangku kelas 1 sekolah dasar (SD) ini mengeluh kesakitan sepulang sekolah pada Kamis (22/6/2023).

Kolase Tribun Medan/HO
Ilustrasi penganiayaan dan siswa SD - 

Namun, orangtua pelaku sempat membantah anaknya memukuli korban.

"Si anak ini (pelaku bilang) mana ada pukul si B, tapi aku pun nggak mau ribut-ribut ( sama orang tuanya). Cuma aku mau ngasih tahu (ke bapaknya)," kata dia.

Kendati demikian, Yusriani meyakini anaknya tak akan berbohong atas peristiwa tersebut.

Sakit demam tinggi

Dia mengatakan, setelah kejadian itu, malam harinya korban tiba-tiba mengalami demam tinggi selama dua hari.

Selain itu, anaknya juga masih mengeluhkan badannya terasa sakit.

Kemudian, dirinya pun memanggil tukang kusuk.

"Dia demam malamnya, selama dua hari, sudah turun panasnya. Dia bilang sakit badannya, saya bawa kusuk, nggak sakit lagi," ujar dia.

"Nggak ada nampak luka memar. Dia cuma mengeluh sakit tidak mau makan, cuma minum," sambung dia.

Mengigau saat tidur

Dia mengungkapkan, setiap malam anaknya kerap mengigau saat tidur.

"Semenjak dipukul itu, anak itu macam ketakutan, sudah gitu, waktu tidur malam sering ketakutan, kayak trauma gitu," ujar dia

Lantaran masih mengeluh sakit, pihak keluarga pun akhirnya membawa korban berobat ke Rumah Sakit Madani pada Selasa (27/6/2023).

Namun, pihak rumah sakit menolak biaya perobatan melalui BPJS lantaran B merupakan korban penganiayaan.

Lantaran keterbatasan biaya keluarga akhirnya membawa korban ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved