Berita Viral

VIRAL Tamu Hotel Bayar Rp19 Juta Per Malam Cuma Untuk Lihat Babi, Ternyata Bukan Babi Sembarangan

Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan video yang menunjukkan banyaknya pengunjung yang memutuskan untuk membayar sebesar Rp 19 juta hanya untuk me

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
SCMP
Tamu di hotel akan melihat babi melalui jendela tertutup agar tidak mencium baunya. 

TRIBUN-MEDAN.com – Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan video yang menunjukkan banyaknya pengunjung yang memutuskan untuk membayar sebesar Rp 19 juta hanya untuk melihat babi.

Tak pelak, video tersebut pun viral di media sosial.

Diketahui, orang-orang tersebut membayar lebih dari $1.000 untuk bermalam di kamar hotel mewah yang menghadap ke kandang babi

Diketahui, tempat tersebut menernak beberapa babi paling mahal di China.

Peristiwa tersebut terjadi di China, di mana beredar video yang menunjukkan tentang kamar hotel mewah yang menghadap ke kandang babi

Tamu di hotel akan melihat babi melalui jendela tertutup agar tidak mencium baunya.

Untuk melihat babi ini, pengunjung harus membayar 8.888 yuan atau setara Rp 19 juta untuk kamar hotel dengan pemandangan kawanan babi yang langka dan mahal.

Sejak video tersebut diposting pada 25 Juni, video tersebut telah menarik hingga 6 juta penayangan di media sosial Douyin.

Diketahui, kamar ini terletak di lantai pertama sebuah bangunan berbentuk kastil di sebuah taman hiburan di provinsi Zhejiang, Tiongkok timur.

Kamar ini memiliki pintu kaca tertutup yang menghadap ke kandang babi di lantai pertama, sehingga para tamu dapat menyaksikan aktivitas dan makan babi tersebut. 

Dijuluki Jinhua's Disneyland, taman hiburan ini dibuka pada tahun 2021 untuk mempromosikan jenis babi, yang dijuluki "babi panda" karena kepala dan ekor hitamnya yang unik dengan garis putih di tengahnya.

Tamu di hotel akan melihat babi melalui jendela tertutup agar tidak mencium baunya.
Tamu di hotel akan melihat babi melalui jendela tertutup agar tidak mencium baunya. (SCMP)

Babi-babi tersebut awalnya disebut "babi hitam berkepala dua", yang telah dihargai di China setidaknya selama 1.200 tahun. 

Dagingnya cukup keras, kulit dan tulangnya tebal. 

Babi panda sering digunakan dalam hidangan daging asap Kimhua tradisional, yang setara dengan Prosciutto di Parma Italia dan Jamón Ibérico dari Spanyol.

Beberapa orang percaya bahwa Marco Polo-lah yang membawa pengetahuan tentang daging asap dari Jinhua ke Eropa pada abad ke-13, yang mengarah pada perkembangan proses tersebut di luar Tiongkok.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved