Sikabung-Kabung, Tempat Wisata di Sumut, Cocok untuk yang Hobi Hiking

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sikabung-kabung merupakan tempat wisata di Sumut yang termasuk hidden gem atau permata tersembunyi.

Tempat wisata di Sumut ini juga letaknya dari Kota Medan. 

Tempat wisata di Sumut ini memiliki sungai dengan nuansa yang masih asri dan airnya yang sejuk ini bisa tribuners  tempuh dengan waktu 1 jam dari Kota Medan.

Wisata Sikabung-Kabung ini terletak di Kecamatan Kultalim Baru Deli Serdang. Untuk rute perjalanan dari Kota Medan Tribuners bisa mengambil jalan mengarah ke Tuntungan. 

Kemudian lurus saja sampai memasuki Kecamatan Kultalim Baru. Kemudian nanti Tribuners tinggal ikuti arahan dari spanduk bacaan ke Sikabung-kabung. 

Jalan menuju ke Sikabung-kabung juga cukup mulus. Sehingga bisa dilewati dengan mudah untuk kendaraan roda dua dan roda empat.

Sesampai di gerbang Sikabung-Kabung, Tribuners harus jalan sekitar 25 menit  untuk bisa menikmati kesegaran air sungainya. 

Selain itu, harga tiket masuk  untuk tempat wisata ini cukup Rp 15 ribu saja. 

Selain memiliki air sungai yang  jernih, disini ada beberapa hal yang bisa tribuners lakukan.

Mulai dari  Lompat dari atas Batu,  melakukan foto aesthetic dengan nuansa alam yang masih melekat bahkan yang mau melakukan hiking ke sabana gunung sibayak.

Air sungai disini juga cocok untuk tribuners yang tidak bisa berenang. Karena sungai ini banyak batu dan ketinggian airnya bervariatif mulai dari dangkal, sedang hingga dalam. 

Selain itu, tribuners yang datang juga bisa membawa makanan dari luar. Bahkan yang mau melakukan bakar-bakar bersama keluarga juga bisa sekali. 

Menurut Pengelola tempat wisata Sikabung-Kabung, Ahmad mengatakan pihaknya menyediakan alat-alat masak untuk pengunjung yang mau bakar-bakar ikan bersama keluarga.

Dijelaskan Ahmad, pihaknya juga menyediakan tenda camping untuk Tribuners yang mau berkemah atau menginap di Sikabung-kabung. 

"Ada juga untuk tempat ngecamp untuk yang mau berkemah. Tapi, catatan harus sudah menikah. Kalau  anak-anak muda yang datang boleh berkemah tetapi harus ramai-ramai dan tendanya di pisah antara laki dan perempuan," jelasnya.