Anggota TNI yang Bawa Kabur Mobil Sopir Taksol Desersi 2 Bulan, Ini Kata Kapendam I Bukit Barisan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kodam I Bukit Barisan membenarkan kalau Buntora Manalu, pria yang membawa kabur mobil sopir taksi online merupakan anggota Kodam I Bukit Barisan.

Buntora selama ini berdinas di Yon Zipur I DD, Helvetia Medan.

Namun demikian, ia selama ini tercatat sebagai anggota yang desersi atau melarikan diri dari tugas kurang lebih 2 bulan.

"Benar, anggota Yon Zipur. Yang bersangkutan sudah desersi dari bulan Mei kemarin,"kata Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian, Selasa (4/7/2023).

Terkait sudah sampai mana penyelidikan yang dilaporkan korban, Rico belum dapat menjelaskan.

Pihaknya segera menyampaikan hasil penyelidikan apabila Buntoro sudah diamankan.

"belum bisa kita cek laporannya,"ucapnya.

Sebelumnya, seorang anggota TNI angkatan darat (AD) berinisial BM, dari Batalyon Zipur I DD, Kodam I Bukit Barisan, dilaporkan ke Polisi karena diduga membawa kabur mobil sopir taksi online bernama Rizki Idana.

Personel TNI itu juga telah dilaporkan ke Pomdam I Bukit Barisan lantaran diduga mencuri mobil Honda Brio BK 1322 ADB pada 30 Mei lalu.

Korban menjelaskan, pada 30 Mei dinihari sekitar pukul 01:00 WIB mendapat orderan taksi online, lokasi penjemputan Hotel Lonari, Jalan Letjen Jamin Ginting menuju Sagita Spa, Jalan Ringroad, Medan. Sesampainya di lokasi, terduga pelaku membayar sekitar Rp 20 ribu.

Beberapa jam berselang terduga pelaku tadi menghubunginya, diluar aplikasi.

BM minta tolong supaya diantar ke Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, tetapi tanpa menggunakan aplikasi.

Kepada korban terduga anggota TNI tadi beralasan akan mengambil mobil yang dibawa temannya.

Pada 30 Mei sekitar pukul 19:00 WIB, berangkatlah korban menuju simpang Pemda, Medan Selayang menjemput terduga pelaku.

Sekira pukul 19:30 WIB, keduanya sama-sama berangkat menggunakan mobil korban menuju ke Perbaungan.

Sesampainya di lokasi sekitar pukul 22:00 WIB, ternyata BN tidak berhasil menemui rekannya yang disebut tadi, dan meminta supaya balik lagi ke Medan.

"Dia minta balik lagi Medan karena gak jumpa rekannya,"kata Rizki Idana, Senin (3/7/2023).

Pada Rabu 31 Mei dinihari sekitar pukul 01:00 WIB, mereka berangkat dari Perbaungan ke Medan.

Disini pelaku meminta di antar ke sebuah warung kopi di sekitar kompleks Tasbih Medan. Sesampainya di lokasi korban diajak bergabung dengan rekannya pelaku.

Sekitar pukul 02:00 WIB, pelaku meminta di antar kembali ke Hotel Lonari, Jalan Letjen Jamin Ginting.

Dia mengajak korban menginap bersama dengan alasan besok akan kembali diajak mencari mobil yang dibawa rekannya itu.

Singkat cerita, korban terlelap sampai akhirnya baru terbangun sekitar pukul 13:15 WIB.

Ketika terbangun inilah korban mulai curiga karena pelaku sudah tidak ada di kamar.

Lantas korban keluar dan melihat kalau mobilnya pun sudah tidak ada diparkiran.

Saat ditanya ke petugas hotel, pelaku meninggalkan lokasi sekitar pukul 07:00 WIB dan beralasan membeli sarapan.

Merasa jadi korban penipuan dan pencurian, lantas ia pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Medan Tuntungan dan Pomdam I Bukit Barisan.

Namun hingga hari ini mobil dan pelaku belum tertangkap.

Saat didatangi ke Batalyon Zipur I DD, Kodam I Bukit Barisan komandan terduga pelaku bilang, kalau BN sudah tidak masuk bertugas sejak April, usai lebaran.

"Siang itu juga saya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Tuntungan,"ucapnya.

(Cr25/tribun-medan.com)