Berita Viral

Konten Pamer Kemewahan, Pengusaha Forex Ketahuan Bohong Jadi Malu, Warganet Bongkar Keaslian Video

Aksi konten pamer kemewahan terbongkar cuma kebohongan. Aksi pamer naik jet pribadi ternyata semua bohong. 

HO
Aksi konten pamer kemewahan terbongkar cuma kebohongan. Aksi pamer naik jet pribadi ternyata semua bohong.  

TRIBUN-MEDAN.com - Aksi konten pamer kemewahan terbongkar cuma kebohongan. Aksi pamer naik jet pribadi ternyata semua bohong. 

Aksi pengusaha forex sempat viral naik pesawat jet pribadi.

Tampak dari gayanya naik mobil Lamborghini dan mobil mewah lain bahkan sampai membawa teken bak orang kaya raya.

Namun semua itu ternyata hanyalah konten belaka.

Kok kepergok konten-kontenan bohong?

Dalam video viral dari TikTok @user_error2021 yang sudah ditonton lebih dari 1 juta kali menampilkan pengusaha investasi saham.

Mereka terlihat menaiki jet pribadi menuju Penang, Malaysia untuk melancarkan program investasi saham.

Mereka juga terlihat menaiki mobil-mobil mewah tersebut di Bandara Subang, Selangor.

Lalu terkuaklah semua gegara seorang pilot yang ternyata ikut menonton video

Dia mengungkapkan bahwa pesawat yang digunakan di dalam konten tersebut tidak terbang tetapi hanya keluar masuk area landasan.

Tak hanya kena pergok tak terbang, tapi pilot ini juga mendalami pesawat yang ada di dalam video, ternyata digunakan berkali-kali untuk promosi pebisnis trading.

Bahkan banyak yang menyebut bahwa jet pribadi ini ibarat jet yang digunakan bersama-sama untuk promosi konten trading.

Baca juga: BIKIN Ngakak, Prabowo Subianto Bantah Dianggap Seram, Sebut Hatinya Sangat Lembut dan Cepat Terharu

Baca juga: Sidang Perdana Korupsi 6,1 Milliar Pemkab Samosir, Seret Nama Gorman Sagala Dalam Dakwaan Jaksa

Melalui akun @mrturboprop di aplikasi TikTok, pilot ini juga melakukan riset mendalam soal apakah pesawat tersebut benar-benar terbang.

Secara detail melalui layanan Flightradar24, sang pilot menyebut bahwa dia tak menemukan informasi penerbangan.

“Kak, saya mau cek kapal kakak saya versi Jepang.. N888FJ."

"Mari kita coba mendekati radar penerbangan."

"Ayo penantang, ada jutaan penonton ini. Mari kita lihat kapan penerbangan terakhir, 21 Februari eh."

"Sampai jumpa di Penang.. loh apa yang dilakukan di Selangor?"

"Katanya mau ke Penang (memeriksa pergerakan pesawat)," ujarnya dengan sarkas.

Menyusul pengungkapan tersebut, banyak warganet yang memberikan reaksi beragam di kolom komentar.

Tak sedikit yang tertawa begitu mengetahui kebenarannya soal 'pengusaha investasi' ini.

Kasus trading bodong sama seperti di Indonesia?

Sebelumnya, seseorang yang menggunakan akun @user_error2021 mengklaim bahwa pesawat yang sama juga digunakan oleh orang lain.

Dengan konten yang mirip-mirip para pengusaha saham forex trader ini juga menggunakan konten video viral untuk menggaet orang yang kurang paham.

Bahkan banyak yang juga bertanya kenapa mobil-mobil yang sering digunakan para pengusaha ini sama.

Apakah mereka hanya membuat konten?

Tetapi jika dipikir konten promosi forex atau trading memang tak ada matinya, seperti kasus Binomo di Indonesia lalu.

Hasil akhir Binomo di Indonesia diketahui banyak artis selebgram sok kaya yang terseret kasus penipuan.

Seperti nasib Indra Kenz di mana aset-asetnya dikembalikan kepada para korban.

Apakah Malaysia harus belajar dari Indonesia soal kasus trading bodong?

Kasus selebgram atau TikToker sering pamer harta juga pernah ada di tempat lainnya, beberapa waktu lalu.

Bukannya menyebarkan kebaikan dan inspiratif di platform TikTok, pria ini malah pamer harta pekerjaan tak halal.

TKP kejahatannya bahkan sudah belasan.

Korban akibat aksi kriminalitasnya diduga mencapai puluhan orang.

Siapa yang menyangka, sosok tersebut merupakan seorang TikTokers.

Kecurigaan berawal dari aktivitas sehari-hari yang dilakukan seorang pria yang kerap memamerkan hartanya di TikToker.

Ternyata, sosok TikToker Blitar itu merupakan tukang jambret yang kejahatannya sudah tak main-main lagi.

Di jaman media sosial (Medsos) seperti saat ini, jika kita tak jeli dengan apa yang ditampilkan orang lain, maka kita bisa sering tertipu.

Sebab, banyak orang jahat yang mencitrakan dirinya dengan bergaya sok baik, bahkan sok jadi bos ke teman-temannya.

Seperti yang dilakukan Agus Prasetyo (35), warga Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, yang tak lain pelaku jambret dengan belasan TKP di Blitar.

Namun, Agus Prasetyo berlagak seperti bos dan memamerkan kerap kali traktir temannya di media sosial.

Agus Prasetyo akhirnya dicokok polisi dan belasan kasus kejahatannya terungkap.

Ternyata, uang yang ia pakai memamerkan kekayaan di TikTok adalah hasil tangkapan haram.

Ia ditangkap buser Polres Blitar, Kamis (22/6/2023) kemarin, setelah dalam waktu tiga hari kemarin--sebelum dibekuk--menjambret tiga korbannya, yang semuanya ibu-ibu.

Ternyata, pria berwajah tambun itu suka pamer di TikTok, dengan berlagak seperti bos.

Teman-temannya diajak jalan-jalan lalu di-bos-i dengan diajak minum-minum.

Untuk melawan hawa dingin, Agus menuangkan miras ke teman-temannya.

"Kalau dapat hasil dari menjambret, ia berfoya-foya dengan mengajak teman-temannya dan diposting di TikToknya."

"Mungkin, ia sengaja pamer seperti itu biar orang lain atau orang yang mengenalnya jadi heran kok selalu punya uang terus," ujar petugas yang ikut dikerahkan buat memburu Agus.

Bahkan, lanjut dia, agar tak dicurigai teman-temannya dan terutama calon korbannya, ke mana-mana ia pergi, selalu berpakaian klimis.

Selain bersepatu, berjaket dan bercelana panjang, sepeda yang dipakai beraksi pun, cukup bersih dan tak mengundang kecurigaan.

Yakni, Hond PCX nopol N 5081 HI, yang ikut diamankan di Polres Blitar karena saat ditangkap, ia sedang mengendarai sepeda motor matic itu.

"Penampilannya tak mencurigakan seperti kebanyakan pelaku jambret pada umumnya. Namun, ia berpakaian mirip karyawan koperasi sehingga orang yang melihatnya tak curiga," tuturnya.

Meski kini sudah ketangkap namun sepak terjang Agus masih dikembangkan, karena ia mengaku sehabis beraksi langsung pulang ke Malang.

Dan, semua HP dari hasil menjambret itu dijual ke Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Itu tak lain adalah kecamatan yang sejalur dengan perjalanan pulangnya ke Kecamatan Dampit.

Cuma, itu dijual ke konter atau perorangan, petugas masih menyelidikinya.

Namun, dilihat dari dua HP yang ditemukan dalam jok sepeda motornya, sepertinya ia menjualnya ke konter HP.

Sebab, pengakuannya dua HP itu tak laku dijual karena terlalu jadul sehingga masih disimpan.

Salah satu dari HP itu diduga milik ibu-ibu yang dijambret dalam perjalanan pulang dari berjualan di Pasar Wlingi.

"Pelaku mengaku ia selalu menjambret tas yang sedang dibawa atau ducangklong ibu-ibu saat mengendarai sepeda motor sendirian. Itu karena isinya bukan cuma HP namun ada uang juga."

"Katanya, kalau uangnya langsung disimpan sedang tas serta surat-surat penting, langsung ia buang. Untuk HP-nya dijual ke konter dekat rumahnya," tuturnya.

Dugaannya Agus belum lama mengembangkan wilayah aksinya dengan bermain di Kabupaten dan Kota Blitar.

Mungkin, ia merasa aksinya sudah mulai tercium petugas di Malang, yang menurut pengakuannya sudah 27 kali sehingga lari ke Blitar.

Di Kabupaten Blitar sendiri, ia mengaku belasan kali atau sekitar 17 TKP dan mungkin juga termasuk di Kota Blitar.

Namun, sepandai-pandainya ia menghilang dari buruan petugas, akhirnya tertangkap juga setelah beraksi di tiga TKP dalam tiga hari kemarin secara berturut-turut.

Yakni, ia dibekuk saat mencari sasaran di jalan sepi, tepatnya, di jalan sawah Dusun Dander, Kelurahan/Kecamatan Talun, Kamis (22/6/2023) siang.

"Berkat kejelian petugas, ia dengan cepat berhasil dibekuk karena hanya selang sehari dari aksinya yang terakhir," kata AKBP Anhar Arliya Rangkuti, Kapolres Blitar, Jumat (23/6/2023).

Korban-korbannya, di antaranya Ny Hesti (34), yang dijambret di dekat jalan rumahnya, Lingkungan Jinglong, Kecamatan Talun, Selasa (20/6/2023) pagi.

Dia dijambret saat mengendong anak balitanya dengan mengendarai sepeda motor sehingga sampai terjatuh ke parit sawah saat berusaha mempertahankan tasnya ketika dirampas pelaku.

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved