DPO Barak Narkoba dan Judi
Jenderal di Sumut tak Mampu Tangkap Samsul Tarigan Hingga Kapolda Sumut Diganti
Sejumlah jenderal yang ada di Sumatra Utara ini tak ada yang mampu menangkap Samsul Tarigan si terduga gembong narkoba
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Samsul Tarigan, terduga gembong narkoba dan pengendali barak narkoba serta judi di Dusun Tanjung Pamah, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang tak kunjung ditangkap Polda Sumut.
Dari beberapa jenderal yang ada di Sumut ini, tak satupun mampu menangkap Samsul Tarigan, pria yang kini masih menjabat sebagai Ketua Satgas OKP di Sumut.
Sejak masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polrestabes Medan, Samsul Tarigan yang turut mengelola Diskotek Key Garden, hiburan malam yang sering diduga menjadi wadah pesta narkoba jenis sabu dan ekstasi ini bebas berkeliaran tanpa ditangkap polisi.
Bahkan, baru-baru ini Samsul Tarigan terekam santai menghadiri acara pernikahan sang anak Jona Tarigan, yang juga caleg dari PDI Perjuangan.
Baca juga: Samsul Tarigan Bos Barak Narkoba Berkeliaran, Pengamat: Bukti Lemahnya Polda Sumut
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap Samsul Tarigan.
Untuk menangkap bandit perut buncit itu, Fatir berkoordinasi dengan Dit Reskrimum Polda Sumut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dirkrimum Polda Sumut, kemudian dengan Sat Intel Polrestabes Medan, sudah bersama-sama melakukan penyelidikan Samsul Tarigan, tujuannya untuk segera dapat menangkap," kata Fathir kepada Tribun-medan.com, Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Samsul Tarigan Dibiarkan Berkeliaran, Ustaz Khairul Ghazali Tagih Janji Kapolri Soal Potong Kepala
Fathir mengatakan, dalam rangka mempercepat proses penangkapan Samsul Tarigan, pihaknya pun sudah menyebar kemana-mana foto dan data diri Samsul Tarigan.
Namun, hingga kini Fathir mengaku belum mendapat informasi jelas keberadaan Samsul Tarigan yang kerap berpindah-pindah tempat.
"Imbauan kami masyarakat yang melihat mengetahui segera menginformasikan, jadi harapannya diinformasikan seketika, sehingga kami bisa langsung melakukan penangkapan," sebutnya.
"Jangan diinformasikan ketika dia sudah pergi, jika kita melakukan pemindahan kabur lagi," sambungnya.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Sebut Polisi di Sumut Seperti Keong, Tangkap Samsul Tarigan Saja tak Bisa
Irjen Panca Gagal Tangkap Samsul
Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, jenderal bintang dua yang bentar lagi angkat kaki dari Sumatra Utara gagal dalam menangkap Samsul Tarigan.
Hingga dirinya diganti Kapolri, Panca tak juga mampu membekuk sosok pria yang dikenal sebagai pengendali barak narkoba ini.
Karena gagal dan tak mampu menangkap Samsul Tarigan, sempat muncul desakan dari sejumlah pengamat hukum untuk mencopot Panca dari jabatannya.
"Kalau sekelas itu polisi enggak sanggup melakukan upaya paksa penangkapan, berarti lemah lah intelejen nya. Masa enggak bisa dideteksi, seharusnya bandar itu bisa dideteksi," kata Muslim Muis, Direktur Pusat Studi Hukum Pembaharuan dan Peradilan (Pushpa) Sumut pada Senin (22/5/2023) lalu.
Baca juga: Mantan Napi Terorisme Curiga DPO Samsul Tarigan Dijaga Oknum TNI Hingga Danai Tokoh Politik
Mantan Wakil Direktur LBH Medan ini mengatakan, ia juga merasa aneh dengan Kapolda Sumut.
Sebab, kata Muslim, diketahui jenderal bintang dua itu punya ribuan pasukan di Sumatra Utara yang bisa dikerahkan untuk menangkap bandit kampung Samsul Tarigan.
Namun, sampai detik ini, polisi-polisi berwajah seram yang sering tampil dalam momen penangkapan bandit besar tak kunjung bisa menangkap Samsul Tarigan, mantan DPO kasus galian C ilegal tersebut.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Sebut Polisi di Sumut Seperti Keong, Tangkap Samsul Tarigan Saja tak Bisa
"Masa enggak bisa menangkap satu orang, teroris saja bisa ditangkap," kata Muslim Muis.
Ia mengatakan, kalau memang Kapolda Sumut sudah tidak mampu menangkap bandit kampung sekelas Samsul Tarigan, maka sebaiknya Kapolri segera mencopot jabatan Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak.
"Makanya ini kita minta Kapolda, kalau enggak mampu menangkap itu, kita mohon dicopot Kapolda nya," tegas Muslim.
Ia mengatakan, sudah semestinya kasus barak narkoba yang merusak generasi muda ini diusut tuntas hingga ke akar-akkarnya.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Curiga Samsul Tarigan Jadi ATM Berjalan Oknum TNI dan Polri
Jangan sampai penanganan kasus yang berjalan lamban justru menimbulkan persepsi negatif di tengah masyarakat.
"Makanya harus segera ditangkap (Samsul Tarigan), jangan sampai nanti masyarakat beranggapan dan menduga - duga , kalau polisi ini memang sengaja membiarkan," ungkap Muslim.
Ia pun menegaskan, kalau Kapolda Sumut memang serius ingin memberantas narkoba dan judi yang ada di Sumatra Utara, maka jenderal bintang dua itu cukup membuktikannya dengan tindakan.
Bukan sekadar omongan di media massa.
"Kalau bisa minggu ini sudah ditangkap (Samsul Tarigan). Agar masyarakat tidak menduga-duga," tegasnya.
Uang narkoba untuk Pemilu
Bareskrim Polri menemukan adanya indikasi, uang narkoba dari para mafia narkoba mengalir dipakai untuk biaya Pemilu 2024.
Sejalan dengan keterangan Bareskrim Polri itu, di Sumut ada sosok mafia yang ditengarai melakukan hal serupa.
Dia adalah Samsul Tarigan, DPO barak narkoba yang terkenal licin dan sudah pernah lolos dari kasus galian C ilegal.
Samsul Tarigan ditengarai membiayai tokoh politik.
Baca juga: Kapolri Diminta Copot Kapolda Sumut Karena Biarkan Samsul Tarigan Bos Barak Narkoba Berkeliaran
Bukan cuma dicurigai membiayai tokoh politik, Samsul Tarigan juga diduga menjadi ATM berjalan sejumlah oknum aparat di Sumatra Utara.
"Saya berani memastikan, bahwa ST ini dikelilingi oleh oknum-oknum TNI dan Polri tanpa sepengetahuan atasannya," kata Ustaz Khairul Ghazali, mantan napi terorisme belum lama ini.
Ghazali curiga, bahwa Samsul Tarigan turut mendanai sejumlah oknum tokoh politik di Sumatra Utara.
Sehingga, kata Ghazali, karena alasan itu pula, Samsul Tarigan ini sangat sulit ditangkap.
Baca juga: Eks Napi Terorisme Sebut Polisi di Sumut Seperti Keong, Tangkap Samsul Tarigan Saja tak Bisa
Padahal, ungkap Ghazali, Samsul Tarigan ini tidak pernah kemana-mana.
Dia masih berkeliaran di Dusun Tanjung Pamah, dan sesekali bergerak ke arah Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat dan Kota Binjai.
Karena lambannya polisi dalam menangkap Samsul Tarigan, tak heran jika sejumlah pengamat hukum di Sumatra Utara mendesak agar kasus Samsul Tarigan ini diambil oleh Mabes Polri, khususnya Bareskrim.
Sehingga, penangkapan Samsul Tarigan bisa lekas dilakukan.(cr11/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.