Breaking News

News Video

Warga Laporkan OKP di Kota Binjai Pasca Bentrokan, Kaca Rumah Pecah Hingga Trauma

Pasca bentrokan dua OKP yang terjadi di Jalan Gunung Sibayak, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Fariz

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Pasca bentrokan dua OKP yang terjadi di Jalan Gunung Sibayak, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai, Sumatera Utara, beberapa waktu yang lalu, ternyata membuat belasan rumah warga yang berada dilokasi tersebut, terkena dampaknya.

Salahsatunya rumah Indah br Sembiring (56). Ia pun sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Binjai dengan nomor laporan LP/B/345/VII/2023/SPKT/POLRES BINJAI/POLDA SUMATERA UTARA tanggal 3 Juli 2023.

"Kami ke Polres Binjai melaporkan kejadian pelemparan yang dilakukan oleh ormas IPK yang kami lihat pakaiannya, ke rumah-rumah warga di Tanah Merah ini. Ada rumah warga jendelanya pecah, dan sengnya peot-peot," ujar Indah, Selasa (4/7/2023).

Lanjut Indah, saat dirinya bersama warga lainnya membuat laporan di Polres Binjai, mereka langsung diperiksa. Indah mengaku ada tiga orang yang diperiksa, satu pemilik rumah yang pecah jendelanya, dan dua orang saksi.

"Lebih kurang 10 rumah yang terkena lemparan batu. Cuma kacanya pecah cuma satu rumah. Tapi trauma kami semua, apalagi anak-anak. Trauma itu sulit kami hilangkan sampai sekarang," ujar Indah.

"Kami traumanya, asal udah masuk orang ramai-ramai, Kami pikir entah ada apa. Sampai gemetaran kami. Karena mereka (ormas) datang bawa-bawa klewang ke kampung ini," sambungnya.

Wanita berusia 56 tahun ini menambahkan, jika di daerah tempat tinggalnya, banyak anak-anak.

"Sedangkan suami saya stroke, dia melihat orang kek gitu jadi makin parah," ujar Indah.

Warga yang bertempat tinggal di Jalan Gunung Sibayak, Kelurahan Tanah Merah, berharap kepada kepolisian, agar laporan mereka segera ditanggapi.

"Proses hukumnya harus berjalan lah, walaupum kejadian ini baru sekarang kami laporkan, karena kami trauma, takut," ujar Indah.

Tak hanya itu, bahkan saat melihat polisi saja, Indah mewakili warga yang lainnya, sudah takut.

"Karena dia (polisi) menembakkan senjatanya berapa kali ke atas. Jadi kami minta keadilan supaya ini di proses cepat. Yang melempar itu pasti ada yang memimpin," tutup Indah.

(cr23/www.tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved