Berita Sumut

Sempat Ditahan, Seorang Nelayan Asal Batubara Dipulangkan dari Malaysia, Lima Lainnya Masih Ditahan

Enam orang nelayan asal Kabupaten Batubara ditahan oleh Kepolisian Diraja Malaysia karena menangkap ikan hingga ke perbatasan Indonesia dan Malaysia.

|
HO
Nanda, nelayan asal Kabupaten Batubara dipulangkan ke Indonesia setelah tiga bulan ditahan pihak kepolisian.    

TRIBUN-MEDAN.com, BATUBARA - Enam orang nelayan asal Kabupaten Batubara ditahan oleh Kepolisian Diraja Malaysia karena menangkap ikan hingga ke perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Satu di antara keenamnya berhasil dipulangkan ke Tanah Air dan kembali bertemu dengan keluarganya.

Baca juga: Sembilan Perahu Kapal Pukat Milik Nelayan Terbakar di Pelabuhan Gabion Belawan

Baca juga: Alasan Cari Penghasilan Tambahan, Nelayan di Tapteng Ditangkap Satnarkoba Polres Tapteng

Nelayan tersebut bernama Nanda (16) warga Desa Lalang, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.

Pemulangan tersebut difasilitasi oleh mantan Kapolres Batubara, Kombes (purn) Ikhwan Lubis, selaku penasihat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut.

"Kami hanya memfasilitasi, yang mengurus HNSI Sumut. Karena saya dulu pernah di Polres Batubara, jadi saya tergerak melihat warga yang dulu saya ayomi tidak mendapatkan keadilan," kata Ikhwan, Kamis (6/7/2023).

Lanjutnya, Nanda merupakan satu dari enam nelayan yang diamankan oleh Kepolisian Diraja Malaysia, dan berhasil kembali ketanah air setelah ditahan selama tiga bulan.

"Dia bekerja ikut ayah dan abangnya. Mereka satu kapal ada enam orang. Hanya dia inilah yang dapat pulang ke Indonesia. Itupun tidak ada memegang uang, handphone diambil pihak Malaysia dan sendal pun dipinjamkan," ukar Ikhwan.

Nanda menjelaskan, dirinya pertama diamankan oleh Kemaritiman Malaysia yang kemudian langsung dibawa ke penjara.

Baca juga: Terjatuh dari Sampan saat Mencari Ikan, Jasad Nelayan Ditemukan Tim SAR di Perairan Asahan

Baca juga: Cerita Penyelamatan Nelayan Indonesia Terdampar 6 Hari di Australia Tanpa Makanan dan Air

"Saat di sana, saya dipisah dengan ayah dan abang saya. Saya sendiri. Tapi tiba-tiba saya diurus dan bisa pulang ke Tanah Air," kata Nanda.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Nanda berharap ayah dan abangnya dapat dipulangkan kembali ke Indonesia.

"Karena kami disana makan tidak makan, kadang makan kadang tidak. Saya pulang kemari juga tidak membawa apa-apa. Handphone ditahan, bahkan tidak mengenakan alas kaki. Saya berharap pemerintah dapat membantu ayah saya," harapnya.

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved