Breaking News

Deliserdang Memilih

Dicurigai Berpindah Partai, Anggota DPRD Deliserdang Saiful Tanjung Akhirnya Mundur dari PKS

Anggota DPRD Deliserdang dari Fraksi PKS, Saiful Tanjung akhirnya resmi mengundurkan diri sebagai kader partai.

|
Penulis: Indra Gunawan |
HO
Anggota DPRD Deliserdang, Saiful Tanjung.  

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Anggota DPRD Deliserdang dari Fraksi PKS, Saiful Tanjung akhirnya resmi mengundurkan diri sebagai kader partai.

Surat pengunduran dirinya pun telah dikirimkan ke kantor DPD PKS Deliserdang di Jalan Thamrin, Lubukpakam pada Jumat (7/7/2023) sore.

Baca juga: Anggota Fraksi PKS Deliserdang Ini Buka Suara Karena Dituding Mau Nyaleg dari Partai Lain

Pengunduran diri Saiful Tanjung ini pun sudah lama ditunggu-tunggu oleh DPD PKS Deliserdang, lantaran skenarionya berpindah partai lain untuk maju di Pileg 2024 terbaca.

Terlebih di DPD PKS Deliserdang, nama Saiful Tanjung tidak masuk dalam daftar Bakal Calon Anggota Legsilatif (Bacaleg).

Informasi lain yang didapat, Saiful Tanjung juga sudah merasa tidak nyaman dengan PKS, karena sejak terpilih di Pileg 2019, dirinya sempat mau dijegal agar tidak bisa duduk sebagai anggota DPRD Deliserdang.

Padahal saat itu Saiful Tanjung meraih suara tertinggi PKS untuk Dapil Deliserdang 6, namun ia bersama dengan dua rekannya yang lain Darwis dan Darwis Batubara sempat direkomendasikan partai untuk tidak dilantik menjadi anggota DPRD Deliserdang periode 2019-2024.

"Sudah masuk ke DPD surat pengunduran dirinya dan dibuat bermaterai kemarin. Saya kurang tahu siapa yang antar ke kantor. Yang jelas bunyi suratnya saya mengundurkan diri sebagai anggota PKS terhitung tanggal 7 bulan 7 tahun 2023," ujar Ketua DPD PKS Deliserdang, Junaidi Parapat, Sabtu (8/7/2023). 

Junaidi pun tidak menampik kalau sebelumnya ia juga sudah pernah menawarkan Saiful Tanjung yang sudah tiga periode duduk sebagai anggota DPRD Deliserdang untuk mengundurkan diri dari PKS.

Sebab, Saiful Tanjung dinilai melakukan kesalahan dengan membuat acara dengan Bacaleg dari Partai Demokrat, meskipun Bacaleg itu adalah anak Saiful Tanjung sendiri.

Tawarannya ketika itu, kata Junaidi merupakan peringatan bagi Saiful Tanjung

"Saya kasih warning saat itu, kalau sudah nggak berkenan silakan mengundurkan diri. Karenakan laporan dari bawah dia kan nggak koordinasi sama struktural PKS. Aturannya harus koordinasi. Kita kan punya fungsionaris di lapangan, sementara dia pejabat politik, dia wakil partai, masak nggak ada kordinasinya buat acara. Fatal buat acara sama Bacaleg Demokrat. Memang anaknya tapi menguatkan Bacaleg Demokrat itu, menggunakan fasilitas kedewanan dia," beber Junaidi.

Dalam hal ini Junaidi menegaskan, sebagai Ketua DPD PKS Deliserdang tetap mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Saiful Tanjung yang sudah gentlemen mengundurkan diri dari PKS.

Diduga mundurnya Saiful Tanjung dari PKS karena mau bergabung ke partai lain.

Junaidi menyebut, pihaknya  sudah banyak mengantongi catatan untuk Saiful Tanjung agar pemecatan terhadap  yang bersangkutan diproses.

Namun, Saiful Tanjung sudah lebih dahulu mengajukan pengunduran diri dari PKS.

"Kami berharap ke depan untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama PKS karena sekarang kan sudah mengundurkan diri. Selain itu kami berharap semasa dalam proses PAW, kepada anggota dewan PKS yang sedang memasuki proses PAW untuk tetap memberikan hak-hak partai. Koordinasi masih tetap ke PKS, misalnya dia jumpa konstituennya, yang konstituennya orang PKS, jangan dialihkan ke yang lain walaupun dia sudah mengundurkan diri. Termasuk untuk Darwis (rekan Saiful sesama dewan) yang sudah dipecat," ucap Junaidi. 

Junaidi pun mengungkapkan, selama ini baik Saiful maupun Darwis yang juga berasal dari Dapil 6 tidak pernah mau koordinadi.

Meski keduanya berstatus anggota DPRD Deliserdang, dinilai tetap harus berkoodinasi dengan partai.

"Itu saja yang kita minta, artinya sudah dua orang dewan dari Fraksi PKS yang sudah keluar dari PKS dan belum PAW agar tidak merugikan PKS sampai proses PAW itu selesai. Ke depan mari kita saling menghormati, saling menjaga dan mengingatkan tidak merugikan," katanya.

Baca juga: PKS Deliserdang Kini Pasang Mata dan Telinga Usai Pendaftaran Bacaleg ke KPU, Ini Alasannya

Sementara itu, Saiful Tanjung sendiri belum bersedia memberikan komentar terkait langkahnya yang memilih mengundurkan diri.

Ketika dihubungi melalui telepon selulernya ia pun menolak panggilan.

Namun sebelumnya saat diwawancarai www.tribun-medan.com Saiful Tanjung sempat mengatakan kalau dirinya sebenarnya dari awal sudah menjadi target untuk dikeluarkan dari PKS.

"Cuma itu tidak bisa dilakukan karena akan melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena upaya untuk menjegal saya dipelantikan tidak berhasil maka mereka selama ini berpura pura baik, namun itu sangat terasa bagi saya selama perjalanan sebagai anggota DPRD. Perlakuan yang tidak adil saya dapatkan di partai keadilan ini dibanding kader kader yang lain," kata Saiful. 

Saiful mencontohkan ketika itu dirinya tidak diberikan lagi binaan.

Diakui ia pernah di sidang sampai ke DPP.

Baru beberapa bulan selanjutnya hasilnya dikirim ke DPD dan disampaikan Ketua DPD Junaidi Parapat kepadanya dan dihadapan beberapa pengurus partai. 

"Kalau hasilnya adalah saya dianggap tidak ada masalah sehingga jenjang keanggotaan saya tidak diturunkan. Saya itu disidang atas dugaan terlibat dalam konflik internal PKS. Hasilnya disampaikan kepada saya secara tertutup didepan pengurus. Namun disitu ada dua kalimat yang masih saya ingat sampai sekarang dan disampaikan Junaidi, suka atau tidak suka ini adalah keputusan DPP, artinya siapa pun yang tidak suka dengan keputusan ini kader harus menerima, "katanya. 

Kemudian dilanjutkan, Junaidi menjanjikan akan menyampaikan hasil keputusan DPP itu kepada seluruh kader inti.

Namun disebut ternyata sampai hari ini hal itu tidak pernah disampaikan. Harusnya hasil putusan disosialisasikan secara terbuka kepada seluruh kader inti. 

"Tapi pada akhirnya pada saat proses pencalegan itu ada tim pencalegan di situ yang menyampaikan bahwa saya yang salah satu harus dibersihkan dari PKS. Kurang lebih itu gini bunyi nya, kitakan mau bersih bersih kenapa dia mau masuk lagi," kata Saiful.

(dra/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved