Berita Viral

SOSOK Oknum BIN yang Jadi Petinggi di Ponpes Al Zaytun, Inisial MYR AS,Panggilan Y, Tugasnya Penting

Pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto mengungkap bahwa ada oknum pegawai Badan Intelijen Negara ( BIN) yang turut menjadi anggota Badan

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
YouTube
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang 

Terpisah, Moeldoko telah berulang kali membantah tudingan yang menyebut dirinya sebagai "beking" di balik Pondok Pesantren Al Zaytun.

"Jangan mantan Panglima dibilangnya beking, emang gue preman apa? Enggak benar nih. Saya juga bisa marah, saya juga bisa marah," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (3/7/2023).

Moeldoko pun menjelaskan, ia pernah mendatangi ponpes yang dipimpin Panji Gumilang itu sejak masih menjabat sebagai Pangdam Siliwangi.

Kedatangannya ke sana untuk melihat secara langsung apa yang terjadi di ponpes tersebut.

"Begitu ada penyimpangan saya orang pertama yang bertindak," katanya.

Moeldoko pun tak mempersoalkan bila Panji akhirnya diperiksa Bareskrim Polri beberapa waktu lalu. Sebab, sebagai warga negara, tidak ada istilah kekebalan hukum untuk siapapun.

"Ya periksa saja, kenapa, sebagai warga negara enggak ada kekebalan, siapa saja periksa saja. Saya sering tegaskan, saya sudah bicara ke Pak Panji Gumilang, 'Hei macem-macem gue orang pertama yang akan beresin', itu," tegas Moeldoko.

NII Masih Lakukan Kaderisasi

Pendiri Pondok Pesantren  Al Zaytun  Imam Supriyanto mengungkapkan bahwa Negara Islam Indonesia (NII) masih aktif melakukan kaderisasi.

Ia menuturkan, ada 42 imam atau pimpinan NII yang melakukan kaderisasi, salah satunya adalah pimpinan Al Zaytun,  Panji Gumilang.

"Masih ada perekrutan dan NII itu kan bukan hanya Pak Panji saja yang sekarang," kata Imam dalam program Gaspol! Kompas.com, Rabu (5/7/2023).

Imam menuturkan, Al Zaytun awalnya juga didirikan sebagai salah satu program dari NII Komandemen Wilayah (KW) 9.

Imam menjelaskan, keberadaan NII di Indonesia sejak zaman Kartosuwiryo, kemudian berlanjut ke Kahar Muzakar, lalu dilanjutkan oleh Agus Abdullah, Abu Daud, dan Adah Jaelani.

Saat masa kepemimpinan Adah Jaelani itulah, NII yang tadinya hanya memiliki 7 wilayah komandemen, bertambah menjadi 9 wilayah komandemen.

"Wilayah komandemen 9 itu meliputi, Bekasi, Jakarta, Tangerang, dan Banten pada waktu itu," tutur Imam.

Adapun KW 0 di wilayah Jakarta memiliki tugas atau misi merekrut sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berbasis akademis hingga jenjang pendidikan S-1, S-2, dan S-3. Dengan demikian, perekrutannya dilakukan sendiri oleh organisasi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved