Info Kesehatan
Perhatikan Hal Ini saat Berhubungan Intim Setelah Melahirkan Menurut Psikolog Inez Kristanti
Berhubungan seks terlalu cepat, terutama selama dua minggu pertama, dapat meningkatkan risiko perdarahan pascapersalinan atau infeksi rahim.
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com.MEDAN – Bagi banyak wanita, seks setelah melahirkan dapat menimbulkan rasa takut dan cemas.
Beberapa dari mereka takut luka persalinan akan terbuka kembali hingg gairah seksual yang tidak lagi sama.
Kecemasan tersebut dapat dimaklumi, mengingat tubuh dan emosi yang tidak stabil setelah melahirkan juga mempengaruhi gairah seks wanita.
Setelah sekitar sembilan bulan mengalami penurunan aktivitas seksual selama kehamilan, pasangan mungkin belum siap untuk melanjutkan hubungan seks segera setelah bayi lahir.
Setelah melahirkan, tubuh wanita memasuki fase penyembuhan di mana pendarahan berhenti, bekas luka operasi sembuh, dan leher rahim menutup, menurut Medical News Today.
Berhubungan seks terlalu cepat, terutama selama dua minggu pertama, dapat meningkatkan risiko perdarahan pascapersalinan atau infeksi rahim.
Oleh karena itu, dokter biasanya menyarankan agar wanita menunggu setidaknya enam minggu setelah melahirkan sebelum melakukan aktivitas seksual.
Psikolog klinis Inez Kristanti yang rutin membuat konten edukasi seputar kesehatan pun ikut memberikan tanggapan terkait hal ini melalui akun Instagramnya.
Menurut Inez ada 6 poin yang perlu diperhatian pasangan yang baru memiliki anak, sebagaimana melansir Instagram @inezkristanti.
1. Tunggu kurang lebih 6 minggu atau sesuai anjuran dokter.
2. Lakukan bertahan, kissing, oral, penetrasi.
3. Pakai kontrasepsi karena busui masih mungkin hamil.
4. Pakai pelumas.
5. Menyusui dulu sebelumnya.
6. Tetap ada kontak fisik walau belum bisa penetrasi lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.