Breaking News

Sumut Terkini

VIRAL Keluarga Pasien Ngamuk di Rumah Sakit di Kisaran, Ini Penyebabnya

Terdapat dua orang wanita dan satu pria berteriak-teriak di ruangan pelayanan rumah sakit. 

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
HO
Keluarga pasien marah-marah kepada petugas rumah sakit Wira Husada Kisaran, diduga akibat nomor antrean di lompati. 

TRIBUN-MEDAN.COM, KISARAN- Viral di media sosial keluarga pasien marah-marah di salah satu rumah sakit swasta di Kisaran, Kabupaten Asahan.

Dalam video tersebut diduga keributan terjadi persoalan antrean panggilan. 

Terdapat dua orang wanita dan satu pria berteriak-teriak di ruangan pelayanan rumah sakit. 

Pasien pengguna fasilitas BPJS Kesehatan yang sudah antre tersebut dilangkahi nomor antreannya, dan sudah menunggu lama. 

dr Faizal Muslim, Direktur Rumah Wira Husada menjelaskan perkara keributan keluarga pasien tersebut. 

Menurutnya, pasien tersebut datang sekitar pukul 11.00 wib ke resepsionis untuk mendaftar.

Dan dijelaskan, bahwa dokter praktek yang akan dituju oleh pasien ada sekitar pukul 14.00 wib hingga 16.00 WIB. 

"Mereka memilih menunggu di luar dan datang kembali. Di situ mereka mendapatkan nomor urut 7. Namun, karena ada pasien yang membutuhkan penindakan lebih cepat, maka dilompatlah ke pasien nomor 9," ujar Faizal, Kamis (13/7/2023). 

Sehabis pasien nomor 9 dipanggil, maka petugas kembali memanggil antrean nomor 7 yang mana nomor tersebut adalah milik keluarga pasien yang marah-marah tersebut. 

"Disitu juga, yang lama karena data pasien BPJS tersebut tidak sesuai dengan NIK dan nomor kepesertaannya. Di sistem komputer, nama pasien tersebut tidak ada," ujarnya. 

Kata Faizal, kemarahan keluarga pasien diduga diakibatkan nomor antrian yang dilompati, dan BPJSnya tidak sesuai. 

"Sebenarnya permasalahan ketidak sesuaian antara NIK dan nomor peserta tersebut dapat diselesaikan.

Namun, petugas rumah sakit tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan dan membantu sudah di marah-marahi seperti di video yang beredar," katanya. 

Meskipun petugas kesehatan di rumah sakit tersebut diviralkan.

Namun, pihak manajemen tetap melaporkan ketidak sesuaian data BPJS Kesehatan agar pasien tersebut saat berobat di rumah sakit lain tidak mengalami kendala yang serupa. 

(cr2/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved