Viral Medsos

Prabowo Blunder Mengurusi Makam Pangeran Diponegoro, Apa Tidak Ada Hal Lain yang Lebih Penting?

Mengenai wacana pemindahan makam Pangeran Diponegoro ke Yogyakarta, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sulawesi menolak dengan tegas

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Prabowo Subianto 

Kompleks makam Pangeran Diponegoro terdiri dari pintu gerbang, pendopo, mushala, dan 66 makam.

Ada dua makam berukuran besar yang letaknya berdampingan, yaitu makam Pangeran Diponegoro dan istrinya, RA Ratu Ratna Ningsih.

Selain itu, ada 25 makam berukuran sedang dan 39 makam berukuran kecil yang merupakan makam enam orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit, dan sembilan pengikutnya.

Menurut Hamzah, sebelum tahun 70-an kompleks makam Pangeran Diponegoro ini tak sebaik sekarang.

Pembangunan makam dilakukan setelah dibantu oleh Kodam IV Diponegoro.

Pada 2007 lalu, Pemprov Jateng juga memberikan sumbangan agar kompleks menjadi makin baik.

“Bantuan dari Kodam IV Diponegoro karena menjadi simbol kemiliteran. Saya kebetulan dipercaya merawat makam setelah ayah saya juga mendapat kekancingan dari Keraton Yogya pada 2015 silam,” terangnya.

Hamzah menyebutkan, hingga saat ini masih banyak tokoh masyarakat yang datang berziarah ke Makam Pangeran Diponegoro di Makassar.

Warga Makassar Marah Jika Makam Pangeran Diponegoro Dipindah

Mengenai wacana pemindahan makam Pangeran Diponegoro ke Yogyakarta, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan, Yulianus Batara Saleh menjawab tegas.

“Kami marah kalau makam dipindah,” tandasnya. Senada, Sekretaris Disbudpar Sulawesi Selatan, Pancawati, menyebut bahwa sekitar 10 tahun yang lalu ada anggota dewan yang datang ke Makassar dan mewacanakan untuk memindahkan makam tersebut ke Pulau Jawa.

“Namun wacana itu kita tolak. Kita tidak mau. Ini bukti ikatan emosional kita,” tegas Pancawati.

Sementara Wakil Ketua DPRD DIY, Arif Noor Hartanto juga menyebut bahwa Pangeran Diponegoro adalah simbol perlawanan terhadap pemerintah Kolonial Belanda dan kebangan bersama elemen bangsa.

“Ampun dipindah, mangkeh ndak didukani masyarakat Makassar,” ucap Arif.

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Menhan Prabowo Berencana Pindah Makam Pangeran Diponegoro, Sri Sultan: Kalau Saya Enggak Usah",

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved