Berita Viral

Wanita 51 Tahun Ini Nekat 2.761 Kali Telepon Pemadam Kebakaran, Alasan di Baliknya Memilukan

Lantaran hidup kesepian terlalu lama, wanita ini nekat berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang tak terduga.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
mariposacounty
Ilustrasi pemadam kebakaran 

TRIBUN-MEDAN.com – Lantaran hidup kesepian terlalu lama, wanita ini nekat berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang tak terduga.

Bagaimana tidak, wanita ini nekat menghubungi pemadam kebakaran dan berbohong bahwa dia sakit dan membutuhkan perawatan.

Diketahui, Hiroko Hatagami (51) di Jepang berulang kali mempermainkan petugas pemadam kebakaran selama 2 tahun 9 bulan hanya untuk memberi tahu petugas bahwa dia sangat kesepian.

Diketahui, wanita tersebut melakukan total 2.761 panggilan darurat yang mengarah ke penangkapan Departemen Kepolisian Matsudo Higashi dari Kepolisian Prefektur Chiba.

Hiroko Hatagami adalah seorang warga yang menganggur.

Hal ini membuatnya banyak memiliki waktu luang dan tidak memiliki teman sehingga ia pun merasa kesepian.

Hiroko Hatagami kemudian mengakui perbuatannya tersebut.

“Aku sangat kesepian dan ingin seseorang mendengarkan dan peduli padaku,” katanya ketika ditanya polisi.

Hatagami disebut berulang kali menggunakan telepon rumah, ponsel, dan perangkat lainnya untuk membuat panggilan darurat ke petugas pemadam kebakaran dengan keluhan sakit perut, banyak minum obat, kaki sakit dan lainnya.

Padahal ia hanya berbohong.

Setelah berbohong tentang kondisi medisnya, wanita tersebut meminta Dinas Pemadam Kebakaran Matsudo untuk mengirimkan ambulans. 

Aksi ini berulang ribuan kali antara 15 Agustus 2020 hingga 25 Mei 2023. 

Saat ambulans datang, Hiroko menolak masuk ke dalam mobil dengan alasan tidak mau naik ambulans dan tidak menelepon.

Pemadam kebakaran dan kantor polisi telah berulang kali memperingatkan Hiroko untuk berhenti melakukan panggilan yang tidak perlu, tetapi dia terus melakukannya. 

Oleh karena itu, pemadam kebakaran harus mengajukan laporan ke polisi.

Jepang dikenal sebagai negara yang kaya dan maju, namun selain itu, ada masalah populasi yang menua. 

Jepang memiliki lebih dari 5 juta lansia yang tinggal sendirian di apartemen di seluruh negeri, sehingga jumlah mayat yang kesepian terus meningkat.

Mungkin karena perkembangan kehidupan seiring dengan membaiknya kondisi kesejahteraan masyarakat, kehidupan lansia di negeri ini tidak lagi menjadi beban atau tugas bagi lansia bersama kaum muda. 

Orang tua bisa tinggal sendiri, di rumah atau apartemen, tanpa harus tinggal bersama anak-anak mereka. 

Dan itulah mengapa saat mereka sakit, tidak ada yang tahu.

Mereka menjaga diri mereka sendiri, bahkan saat mereka meninggal, tidak ada orang di sekitarnya.

Kematian karena kesepian menjadi masalah para lansia. 

Ini sangat menyakitkan bagi mereka karena mereka mati sendirian. 

Banyak orang kesepian di Jepang juga memilih untuk melanggar hukum agar masuk penjara daripada menjalani hidup sendirian.

Yamada, kepala Pusat Rehabilitasi, percaya bahwa banyak penjahat tua hanya menggunakan kemiskinan sebagai alasan. 

Masalah utama mereka adalah kesepian. Jadi mereka masuk penjara hanya untuk mencari teman.

Menurut ahli demografi Newman, selain pemikiran ekstrem ingin masuk penjara, bunuh diri menjadi lebih umum di kalangan lansia Jepang karena mereka tidak ingin menimbulkan masalah bagi orang lain.

(yui/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved