Berita Sumut

Jumlah Orang Miskin di Sumut Terus Menurun Sejak Tiga Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), penduduk miskin Sumatera Utara terus menunjukkan penurunan sejak 3 tahun terakhir.

|
HO
ILUSTRASI. Komunitas pemikir melakukan penjaringan orang miskin dan terlantar di beberapa pasar di Kota Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), penduduk miskin Sumatera Utara terus menunjukkan penurunan sejak 3 tahun terakhir.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat, pada Maret 2023 jumlah penduduk miskin di Sumut sebanyak 1.239,71 ribu jiwa atau sebesar 8,15 persen terhadap total penduduk Provinsi Sumatera Utara.

Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin di Sumut Turun dalam Tiga Tahun Terakhir, Selisih 0,18 Persen dari Tahun 2022

Baca juga: Masyarakat Miskin Boleh Ambil Bolak-balik Ambil Beras Gratis di ATM Beras PKS

Jumlah penduduk miskin tersebut menurun sebesar 0,27 persen atau sekitar 28.48 ribu jiwa jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2022 yang mencatatkan jumlah penduduk miskin sebanyak 1.268,19 ribu jiwa atau sebesar 8,42 persen.

"Angka kemiskinan Sumut mengalami penurunan sebesar 0,18 poin yaitu dari 8,33 persen pada September 2022 menjadi 8,15 persen pada Maret 2023. Angka kemiskinan ini setara dengan 1.24 juta jiwa pada Maret 2023, atau berkurang sekitar 22.4 ribu jiwa dalam satu semester terakhir," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanuddin.

Nurul mengatakan bahwa penurunan jumlah penduduk miskin di Sumut telah terjadi sejak tahun 2021 setelah meredanya pandemi Covid-19.

"Keadaan sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 terjadi penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin, hingga kembali ke level sebelum terjadinya pandemi," ujarnya.

Nurul merincikan, Pada Maret 2021 jumlah orang miskin tercatat 1.344 juta jiwa, lalu September 2021 menurun menjadi 1.273 juta jiwa atau 8,49 persen dari jumlah penduduk di Sumut

Kemudian pada Maret 2022 kembali menurun dengan presentase 8,42 persen atau tercatat 1.268 juta jiwa orang miskin, lalu September 2022 sebanyak 1.262 juta jiwa.

Nurul menyebutkan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah penduduk miskin di Sumut, diantaranya perekonomian triwulan I 2023 yang tumbuh positif sebesar 4,87 persen (y-on-y).

Kemudian, tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,24 persen atau turun sebesar 0,17 persen poin dibandingkan Agustus 2022 yang mencapai 6,16 persen.

"TPT perkotaan menurun dari 8,67 persen Agustus 2022 menjadi 6,78 persen pada Februari 2023. TPT perdesaan meningkat dari 3,11 persen pada Agustus 2022 menjadi 3,44 persen pada Februari 2023," katanya.

Baca juga: Garis Kemiskinan di Sumut Naik, Penghasilan Rp 602.999 Per Bulan Tergolong Miskin

Baca juga: Sosok Kepala Sekolah SMAN 4 Pandeglang, Harta Rp1,4 M, Tapi Masih Tilep Dana Bantuan Siswa Miskin

Dikatakan Nurul, membaiknya kondisi ketenagakerjaan yang juga tercermin dari peningkatan proporsi pekerja formal.

Tren pekerja formal meningkat dari 40,93 persen menjadi 42,38 persen pada Februari 2023.

"Jika dilihat berdasarkan wilayah, pekerja formal perkotaan meningkat 46,25 persen pada Agustus 2022 menjadi 54,42 persen pada Februari 2023, sedangkan pekerja formal di perdesaan menurun 32,94 persen pada Agustus 2022 menjadi 28,88 persen pada Februari 2023," tuturnya.

Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) secara umum meningkat di Maret 2023 yakni sebesar 127.40. NTP tertinggi dari Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 165.25.

(cr10/tribun-medan.com)


 
 
 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved